Sosialisasi dan Workshop Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Berbasis Sistem

Salah satu bentuk komitmen Universitas Brawijaya dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan yang baik kepada stakeholders dengan melakukan evaluasi berkelanjutan melalui Survei Kepuasan Masyarakat (SKM).

Sehubungan dengan hal tersebut, Sub-divisi Penanganan Keluhan dan Survei Kepuasan Divisi Informasi dan Kehumasan (DIK) Universitas Brawijaya pada, Rabu (27/3/2024) melaksanakan kegiatan “Sosialisasi dan Workshop Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Berbasis Sistem” di Lingkungan UB.

Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Algoritma, Gedung G Lantai 2, Fakultas Ilmu Komputer UB, ini dibuka secara resmi oeh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Internasionalisasi Andi Kurniawan S.Pi., M.Eng. D.Sc.

Mengawali sambutannya, Andy menyampaikan bahwa Rektor memberikan concern yang sangat besar dalam kegiatan ini, tidak hanya karena acara ini penting, tetapi juga hal yang akan dibahas, hal yang akan dicermati bersama juga menjadi concern para Dekan.

“Sehingga sebuah hal yang membahagiakan menurut beliau dan kami juga sepakat ketika para pimpinan memberikan perhatian lebih terhadap Survey Kepuasan Masyarakat ini sampai dengan memberikan tinjauan kritis bagaimana ini dilakukan,” jelasnya.

Disampaikan juga oleh Andi, UB ditarget untuk bisa mencapai 500 dunia, sementara sekarang baru di 800 – 650 dunia. Dengan mempelajari dan mencermati lebih dalam filosofi pembangunan Brawijaya statmen yang secara tegas kita berikan saat kita menjadi PTN BH nature Brawijaya adalah 500 dunia, sehingga kalau Brawijaya tidak 500 dunia belum berada di ekosistem yang seharusnya.

“Kalau kita lihat kapasistas internal identik dengan membenahi internal sementara reputasi /perankingan identik dengan ekspansi keluar, tetapi kalau kita secara fundamen menggabungkan dua akar logic pemikiran ini maka sebenarnya naturnya Universitas Brawijaya ini semestinya 500 dunia, bahwa Brawijaya dengan entitas apa adanya levelnya 500 dunia, karena itu dengan memampatkan kapasitas internal saja, 500 dunia sebuah keniscayaan,” ujar Andi.

“Dalam refelksi ini maka kita akan menemukan banyak hal yang harus diperbaiki, bahwa pemamtapan kapasitas internal untuk mengantarkan Brawijaya ke ekositem sebenarnya ini harus didasarkan pada proses evaluasi dan refleksi. Dan evaluasi dan refleksi inilah yang akan membawa kita secara bijak untuk bisa memperbaiki diri tidak menjadi organisasi yang angkuh dan merasa besar dan tidak juga menjadi organisasi yang memcah cermin padahal rupa kita yang buruk, proses refleksi dan evaluasi inilah yang sebenarnya yang menjadi dasar filosofis dari survey kepuasan masyarakat,” tambahnya.

Diakhir sambutannya Andi juga mengucapkan selamat dan terima kasih untuk tim yang sudah mengawal proses ini dan juga berpesan berharap kepada Dekan dan Pimpinan untuk memberikan masukan, informasi maupun keresanannya karena workshop ini kita tidak saja menjadikan peraturan menteri PAN RB no.14 Tahun 2017 yang memberikan sembilan indikator sebagai acuan survey kepuasan masyarakat tetapi memberikan ruang adaptasi sehingga tiap unit diberi keleluasaan untuk memasukkan survey yang dibutuhkan.

“Sesuai dengan arahan pak Rektor apa yang kita lakukan adalah bagian transformasi digital UB dan tentu saja apa yang kita lakukan sebenarnya mencoba untuk mengevaluasi merefleksi indikator penilaian yang akan kita jadikan sebagai acuan proses bagaimana penilaian dilakukan dan pada akhirnya respon positif yang kita berikan dari nilai-nilai yang kita dapatkan dan di dalam proses pemantapan internal ini pasti semuanya tidak sempurana, pasti ada dinamika dan discourses tapi kalau visi kita sama kekompakan kita bisa jaga maka sejuta topan badai UB akan masuk 500 dunia,” pungkasnya.(ron/humasub)