Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) membuat inovasi pemanfaatan lahan terbatas sebagai tempat budidaya ayam pedaging (broiler). Karya buatan Firmansyah Budi Pratama, Muhammad Izzul Atfhal, dan Didik Bagus Saputra itu diberi nama “Smart Cage for Broiler”.
Kandang ayam broiler yang dibuat bertingkat, dengan ukuran lebar 1 meter, panjang 20 meter, dan tinggi 60 cm. Sehingga pada saat pemeliharaan dapat menampung jumlah populasi ayam yang banyak dilahan terbatas.
Menurut Firmansyah, saat ini peternakan unggas khususnya broiler menjadi komoditi ternak yang diminati untuk dikembangkan. Sebab masa panen singkat dan prospek kedepan yang menjanjikan.
Namun di saat peternakan besar telah menggunakan lahan luas, jauh dari pemukiman penduduk dengan kapasitas kandang yang besar, peternak kecil masih terkendala oleh keterbatasan lahan. Padahal dalam sistem peternakan hal utama yang harus diperhatikan adalah sistem perkandangan.
Smart Cage for Broiler dibuat untuk peternak kecil yang memiliki keterbatasan lahan. Kandang dirancang guna meningkatkan populasi ayam pedaging di lahan terbatas, ditunjang dengan fasilitas otomatis. Sehingga dapat memberikan solusi yang efektif dan efisien dalam peternakan broiler, khususnya untuk peternak skala kecil.
Kandang buatan tim yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM – KC) itu dilengkapi alat penggerak conveyor yang dipasang dibawah alas kandang dan berputar setiap delapan jam sekali. Fungsi conveyor adalah mengumpulkan ekskreta ayam yang nantinya bergerak menuju penampungan sementara. Alhasil mempermudah peternak untuk membawa ekskreta dibuang keluar kandang dan meminimalisir polusi amonia.
“Apabila dibandingkan dengan sistem kandang closed house, Smart Cage for Broiler juga tak kalah menjanjikan. Dalam kandang closed house memerlukan kandang berukuran panjang 10 meter dan lebar 5 meter dengan populasi 500 ekor. Sedangkan pada Smart Cage for Broiler luas kandang lebih minim dengan ukuran lebar 1 meter, panjang 10 meter dan dapat menampung populasi ayam 1500 ekor.” jelas Firman (dta/Humas UB)