
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) dan Yayasan Bengkel Mimpi menjalin kerja sama mengembangkan inovasi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat sebagai langkah strategis dalam mengembangkan pertanian dan perikanan berkelanjutan. Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Ketua Yayasan Bengkel Mimpi Basiri, dan Dekan FPIK UB Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si berlangsung di ruang VVIP lantai 2 gedung FPIK UB, Kamis (20/03/2025).
MoA ini menjadi dasar bagi berbagai program kerja yang akan dilaksanakan bersama untuk mendukung inovasi dan pemberdayaan di bidang perikanan serta pertanian terpadu. Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Dekan Bidang Umum, Keuangan, dan Sumberdaya Dr. Ir. Muhamad Firdaus, MP., serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa Prof. Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT.
Sebagai tindak lanjut kerja sama ini, Yayasan Bengkel Mimpi akan memanfaatkan kolam-kolam di Laboratorium Sumber Pasir milik FPIK UB untuk budidaya ikan air tawar. Sistem pembayaran yang diterapkan memungkinkan transaksi dilakukan saat panen, sehingga yayasan dapat mengelola usaha budidaya secara lebih fleksibel tanpa beban biaya awal yang besar.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perikanan air tawar serta memperkuat sinergi antara akademisi dan praktisi dalam mengembangkan sektor perikanan yang berkelanjutan,” ujar Dekan.
FPIK UB juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Yayasan Bengkel Mimpi melalui program pelatihan berbasis pengabdian kepada masyarakat. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek teknis dan manajerial dalam perikanan dan pertanian terpadu, guna membekali petani dan pembudidaya dengan keterampilan yang lebih baik. Dukungan keilmuan dan teknologi dari FPIK UB diharapkan dapat mengoptimalkan produksi serta membantu pelaku usaha menghadapi tantangan industri modern.
Dengan adanya kemitraan ini, diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi kedua institusi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi berbagai pihak dalam mengembangkan sistem pertanian dan perikanan yang berkelanjutan.
Yayasan Bengkel Mimpi, yang berlokasi di Dusun Krajan, Desa Kanigoro, Pagelaran, terus berinovasi dalam sektor pertanian melalui pengembangan sistem hidroganik, perpaduan antara hidroponik dan budidaya organik. Metode ini memungkinkan tanaman tumbuh tanpa tanah dengan menggunakan gelas plastik dan pipa paralon sebagai media tanam, menjadi solusi bagi masyarakat dengan keterbatasan lahan. [Citra/Irene]