Sebanyak 150 perwakilan senat Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) mengikuti sidang paripurna di Universitas Brawijaya (UB) dalam acara Majelis Senat Akademik (MSA), Sabtu (11/02/2023). Sidang tersebut terbagi dalam tiga komisi, yakni Komisi I terkait “Akademik, Sarana, dan Prasarana”, Komisi II terkait “Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi”, dan Komisi III terkait “Sumber Daya Manusia dan Kerjasama”.
Dalam sidang tersebut, masing-masing komisi mendiskusikan permasalahan serta memberikan usulan sesuai dengan tema MSA PTN-BH yakni “Refleksi Pengelolaan PTN-BH dalam Meningkatkan Mutu Akademik dan Rekognisi Internasional”.
Ketua Komisi I Prof. Dr. drg. Regina Titi Christinawati Tandelilin, M.Sc memaparkan, prinsip dasar rekognisi internasional adalah memperluas akses dan penjamin pengembangan pendidikan tinggi, mempromosikan pembaharuan dan reformasi sistem maupun kelembagaan dengan tujuan peningkatan kualitas, relevansi, dan efisiensi. Menjamin SDM dan sumber daya lain termasuk dana yg memadai untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pendidikan tinggi, serta mendukung pengembangan kemitraan dan kerjasama internasional.
Komisi I memberikan rekomendasi yakni Penjaminan Mutu merupakan kunci proses pembelajaran yang baik, Internasionalisasi dimulai dengan persiapan matang yang diperkuat dengan menyelenggarakan forum internasional, meningkatkan kualitas dosen, meningkatkan kualitas prodi internasional sehingga menarik minat mahasiswa asing, serta meningkatkan kerja sama internasional.
Sementara itu, Ketua Komisi II Prof. Ir. T. Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng. Ph,D., IPU dalam paparannya memberikan rekomendasi diadakannya penelitian kolaborasi antar PTN-BH untuk meningkatkan publikasi yang bereputasi serta berdampak pada sitasi. Selain itu Ia juga mendorong para pimpinan MSA PTN-BH untuk dapat menyampaikan kepada menteri untuk dapat membuat kebijakan yang mampu mendorong dana untuk keperluan riset kolaborasi antar PTN-BH.
Terkait Sumber Daya Manusia dan Kerjasama, Ketua Komisi III Prof. Dr. Ir. Deendarlianto, S.T., M.Eng memberikan rekomendasi untuk mengirim staf muda studi lanjut di universitas dengan peringkat QS 100 by Subject, mengusulkan penilaian integritas karya ilmiah di bawah koordinasi kementerian, serta membangun komunikasi antara PTN-BH supaya bersinergi dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi.
Pada penutupan sidang paripurna, Wakil Ketua MSA Prof. Ir. Edy Rianto, M.Sc., Ph.D., IPU menyampaikan, dengan adanya komunikasi yang intensif, diharapkan MSA PTN-BH dapat bersinergi membangun pendidikan tinggi menuju universitas kelas dunia.
“Kuncinya adalah kolaborasi,” pungkas Edy Rianto. [Irene]