Pada hari kedua rangkaian Short Course “Taking Perspective” 2024, Selasa (10/09/2024), Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Leipzig University melakukan kunjungan ke beberapa lokasi penting di Jakarta. Kunjungan tersebut meliputi Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, Kantor MPR dan DPR RI, serta Majelis Ulama Indonesia (MUI), dengan tujuan memperluas wawasan peserta terkait perspektif agama dan politik di Indonesia.
Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan kunjungan pertama ke Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Rombongan disambut hangat oleh Dr. Farid F. Saenong, MA., Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Masjid Istiqlal. Di dalam masjid, rombongan diajak melihat lima lantai bangunan, dengan lantai kelima yang direncanakan menjadi museum. Rombongan juga melihat perpustakaan yang berisi koleksi buku serta bilik kerja sama internasional dengan beberapa universitas di Amerika dan Tiongkok seperti Lynn University, Rutgers.
“Selain itu Di dalam ruang utama masjid terdapat 12 pilar yang melambangkan kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabi’ul Awal,” tambah Dr. Farid.
Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan ke Gereja Katedral melalui terowongan penghubung yang berada di antara kedua tempat ibadah tersebut. Mereka disambut oleh staf gereja, lalu diajak mengunjungi museum Gereja Katedral dan ruang ibadah utama. Di museum, mereka melihat patung Pater Petrus Maria Bonnike SJ serta foto-foto pastur terdahulu. Di akhir kunjungan, rombongan berfoto bersama di dalam ruang utama gereja.
Kunjungan dilanjutkan ke Kantor MPR dan DPR RI. Di sana, rombongan disambut oleh Dr. TB. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si., dan I Komang Koheri, S.E., yang menjelaskan lingkup tugas Komisi VIII DPR RI, khususnya di bidang Agama, Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak. Di sela-sela kunjungan, beberapa mahasiswa Leipzig University berdiskusi seputar sejarah dan dinamika politik yang terjadi di Indonesia.
Rangkaian kunjungan yang berlangsung hingga pukul 18.00 WIB ini diharapkan mampu memberikan perspektif baru bagi para peserta short course, baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa, khususnya mengenai agama dan politik di Indonesia.(dzilla/WDD/Humas UB)
