Semarak Busana Tradisional Warnai Pemilihan Bakal Calon Dekan FIB 2025–2030

Para Panitia Kenakan Pakaian Tradisional Indonesia
Para Panitia Kenakan Pakaian Tradisional Indonesia

Suasana berbeda mewarnai Pemilihan Bakal Calon Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) Periode 2025–2030 yang digelar pada Kamis (17/4/2025) di Ruang 2.1A Gedung A FIB UB. Dalam kegiatan ini, para panitia penjaringan tampil semarak mengenakan busana tradisional Indonesia, berupa Kebaya dan Lurik.

Pemilihan yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 14.00 WIB ini tidak hanya menjadi momentum penting dalam menentukan calon pemimpin baru fakultas, tetapi juga menjadi ajang untuk menegaskan jati diri budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Penggunaan busana tradisional oleh panitia menambah nuansa khidmat sekaligus semarak pada kegiatan pemilihan. Dengan mengenakan Kebaya, Lurik, dan atribut budaya lainnya, panitia menunjukkan komitmen FIB UB untuk terus menghidupkan nilai-nilai budaya, bahkan dalam pelaksanaan kegiatan formal akademik.

Keceriaan dan semangat para panitia terpancar dari setiap sesi, baik saat membantu proses registrasi pemilih, menjaga jalannya pemungutan suara, hingga mengawal tahapan perhitungan suara. Kehadiran pakaian tradisional menjadi simbol kuat bahwa nilai budaya tetap relevan dan penting dalam setiap aspek kehidupan kampus.

Para Panitia Kenakan Pakaian Tradisional Indonesia
Para Panitia Kenakan Pakaian Tradisional Indonesia

Koordinator panitia menyampaikan bahwa penggunaan pakaian tradisional dalam kegiatan ini bukan sekadar mempercantik acara, melainkan juga bentuk nyata penghormatan terhadap budaya lokal.

“Kami ingin menunjukkan bahwa budaya tidak hanya dipelajari, tetapi juga dijalani dan dirayakan bersama. Inilah cara sederhana kami untuk menguatkan identitas FIB ,” ujar salah satu panitia.

Penggunaan pakaian tradisional ini juga mendapatkan apresiasi dari para peserta pemilihan dan civitas academica yang hadir. Banyak yang mengabadikan momen ini dalam foto-foto kebersamaan, memperlihatkan semangat solidaritas di tengah proses demokrasi kampus.

Sesuai jadwal, kegiatan pemungutan suara dilakukan dengan dua metode, yakni luring untuk mayoritas pemilih dan e-vote untuk memfasilitasi pemilih yang sedang berada di luar kota atau luar negeri.

Proses pemilihan berjalan tertib, aman, dan penuh keakraban, seiring dengan semangat kebudayaan yang diusung oleh seluruh panitia. [dts/Humas FIB/Humas UB]