Sebanyak 92 Mahasiswa UB Lolos Program IISMA

Foto Awardees IISMA dari seluruh Indonesia di University of Pécs, Hungaria. Dokumentasi istimewa
Foto Awardees IISMA dari seluruh Indonesia di University of Pécs, Hungaria. Dokumentasi istimewa

Sebanyak 92 mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) lolos untuk program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) tahun 2024, dan akan menjalankan program beasiswa belajar IISMA satu semester atau selama 4 – 6 bulan.

Direktur International Office (IO) Dr. Didik Hartono, SS., M.Pd. mengatakan mahasiswa tersebut akan berangkat pada semester ganjil, yakni mulai bulan Mei 2024 sampai dengan September 2024 tergantung host university masing-masing awardee, dan akan belajar hingga akhir semester di perguruan tinggi luar negeri.

“Allhamdulilah dari tahun ke tahun mahasiswa yang lolos program IISMA semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari upaya kita untuk memberikan pelatihan hingga mengadakan workshop dengan mengundang pemateri dari Tim IISMA Kemdikbudristek dan Lembaga pelatihan/sertifikasi bahasa inggris,” katanya.

Sementara itu, IISMA dimulai tahun 2021, dan saat itu jumlah mahasiswa UB yang lolos program IISMA sebanyak 63 orang.

“Jumlah ini merupakan yang terbanyak di Indonesia karena mungkin saat itu belum banyak mahasiswa yang mengetahui tentang program tersebut,” kata Didik.

Jumlah mahasiswa UB yang lolos IISMA sempat mengalami stagnan di tahun 2022 karena rumitnya persyaratan dan persaingan yang lebih ketat, namun kembali mengalami kenaikan di tahun 2023 sebanyak 78 mahasiswa.

Untuk mengikuti program IISMA, mahasiswa harus melalui beberapa tahapan seleksi mulai di tingkat fakultas dan universitas sebelum bisa mendaftar dan akhirnya mengikuti seleksi administrasi dan tes wawancara di tingkat nasional (IISMA itu sendiri).

Foto IISMA Awardees 2023 di Vrije Universiteit Amsterdam. Dokumentasi Pribadi
Foto IISMA Awardees 2023 di Vrije Universiteit Amsterdam. Dokumentasi Pribadi

“Setelah lolos di tahapan universitas, mahasiswa akan diseleksi lagi di tingkat nasional oleh Tim IISMA Kemdikbudristek. Tim IISMA Kemdikbudristek akan menyeleksi apakah mahasiswa tersebut layak belajar di perguruan tinggi yang dia pilih,” katanya.

Didik menambahkan, proses penjaringan yang dilakukan Tim IISMA Kemdikbudristek ini layaknya seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri jalur prestasi atau SNBP.

“Mereka memilih PT yang mana mau dipilih namun untuk masuk ke perguruan tinggi yang favorit, mahasiswa harus berstrategi. Jadi si mahasiswa harus paham apakah nilai Tes Kecakapan Bahasa Inggrisnya (Duolingo, TOEFL, atau IELTS) layak dengan perguruan tinggi luar negeri yang dituju. Jika masih rendah maka pilihlah program studi yang peminatnya tidak banyak. Hal ini karena perguruan tinggi luar negeri tersebut juga mempunyai standar nilai Tes Kecakapan Bahasa Inggrisnya (Duolingo, TOEFL, atau IELTS) yang berbeda-beda,” katanya.

Sedangkan untuk perguruan tinggi luar negeri yang dituju merupakan perguruan tinggi dengan setidaknya peringkat 200 QS atau top 5 universitas terbaik di negaranya.

IISMA merupakan program grant atau beasiswa yang diberikan Kemdikbudristek kepada mahasiswa di seluruh Indonesia yang berada pada semester empat dan enam.

Mahasiswa yang lolos program IISMA akan terhubung dengan perguruan tinggi di seluruh dunia dan mata kuliah yang diambil tidak harus sama seperti di UB.

“Mata kuliah yang diambil bisa beyond subject. Selain itu program IISMA kemarin ini dibagi menjadi dua program reguler dan afirmasi. Jalur Afirmasi IISMA digunakan untuk memprioritaskan mahasiswa bidikmisi dan penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), serta mahasiswa yang berasal dari daerah 3T (tertinggal, terpinggirkan, dan terpencil),” katanya.

Mahasiswa yang lolos program IISMA reguler dan afirmasi ini akan mendapat beasiswa pendidikan yang mencakup biaya pendidikan di host university, tiket pesawat PP, biaya visa, serta biaya hidup. (OKY/Humas UB)