SB-Tech: Cold Storage Bertenaga Angin Karya Mahasiswa UB, Solusi untuk Nelayan Sendang Biru

Desain SB-Tech, Cold Storage Bertenaga Angin karya Mahasiswa UB

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikan tuna telah dikenal sebagai komoditas ekspor perikanan primadona Indonesia dan penyumbang devisa terbesar kedua setelah komoditas udang. Permintaan terhadap ikan tuna cukup tinggi baik di pasar lokal maupun internasional. Namun, permintaan tersebut belum bisa terpenuhi secara maksimal akibat terjadinya penurunan kualitas ikan tuna hasil tangkapan nelayan. Penurunan kualitas ini disebabkan oleh proses pendinginan yang kurang optimal, sehingga ikan menjadi cepat busuk. Permasalahan ini juga dialami oleh nelayan Sendang Biru, Malang.

Mengatasi permasalahan tersebut, enam mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menciptakan teknologi pendingin atau cold storage dengan menggunakan angin sebagai energi yang nantinya diubah menjadi energi listrik yang diberi nama “SB-TECH”. Mereka adalah Diana Permatasari, Rika Fitria Ulfa, Winda Lestari Marhaningsih, Tania Nilakandhi, Donie Marta Setyawan, dan Rifki Ariffandi.

Di bawah bimbingan dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Dr.Ir. Agoes Soeprijanto, MS, mereka berhasil mendapatkan pendanaan dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2020 bidang Penerapan Teknologi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Desain SB-Tech, Cold Storage pada perahu nelayan.

Ketua tim SB-TECH Diana Permatasari menyampaikan, penurunan kualitas ikan ini biasanya dikarenakan saat proses penyimpanan tidak menggunakan suhu tinggi dalam waktu yang lama. “Untuk itu, SB-TECH dirancang untuk membantu menyelesaikan masalah yang hadapi oleh nelayan Sendang Biru, Malang, yaitu mengenai kualitas ikan yang tidak segar dan untuk menjaga suhu palka tetap dingin,” jelas Diana.

Donie Marta Setyawan menambahkan, secara keseluruhan SB-TECH dibangun dengan menggunakan beberapa komponen yang saling terhubung antara satu dengan lainnya, yaitu dengan menghubungkan bagian input, proses dan keluaran. SB-TECH memanfaatkan energi angin untuk memutar baling-baling.

“Alat ini sebenarnya seperti cold storage pada umumnya, namun ada satu hal yang menonjol, yaitu pemanfaatan angin untuk dijadikan energi untuk mendinginkan palka ikan tuna,” ujar salah satu Juri Monev 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Ir. Sukandar. MP.

Harapannya, SB-TECH dapat direalisasikan pada nelayan Sendang Biru, Malang, serta mampu mengatasi permasalahan yang sering dihadapi yaitu menurunnya kualitas ikan yang disebabkan oleh suhu yang tinggi. [RikaF/Humas UB]