SAS, Tandu Pasien Anti Goyang Buatan Mahasiswa UB

Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang terdiri dari Natasya, Anton Hendra Kusuma, dan Diana Novitasari membuat tandu lipat anti goyang bernama Stabilizer Ambulance Stretcher (SAS).

Dalam kondisi gawat darurat, tandu ambulans digunakan bila pasien mengalami kesulitan bergerak untuk dipindahkan ke dalam mobil ambulans.

“Pada umunya, tandu yang digunakan ialah tandu beroda yang dapat menjadi kendala jika digunakan di jalan yang tidak rata dan kasar,”kata perwakilan tim Natasya.

Natasya menambahkan ada kasus evakuasi pasien, tandu lipat lebih efisien dibandingkan tandu beroda.

“Meskipun tandu lipat lebih efisien, akan tetapi tandu ini memiliki resiko mentransmisikan getaran yang lebih tinggi dibandingkan tandu beroda pada proses evakuasinya karena mengandalkan tenaga manusia,”kata Natasya.

Potensi getaran saat evakuasi tandu lipat konvensional dapat diakibatkan oleh perbedaan ketinggian pengangkatan, kelelahan, dan tremor oleh petugas medis.

Getaran tersebut dapat memperparah kondisi pasien. Oleh karena itu, dibuatlah penstabil tandu bernama SAS.

Prinsip kerja utama dari SAS adalah mengadopsi cara kerja gimbal kamera.

Tandu akan diletakkan di atas rongga papan stabilizer dengan sistem gimbal yang memanfaatkan gaya gravitasi dan arah gerak beban pasien yang dibawa, agar tetap stabil tegak lurus dengan gravitasi bumi meskipun terdapat getaran dan goncangan pada jalur evakuasi.

Area pegangan yang juga memiliki sumbu putar berfungsi sebagai stabilizer yang memungkinkan tandu untuk seimbang.

Hal ini dapat mengurangi guncangan pada tandu sehingga tidak akan memperburuk kondisi korban saat proses evakuasi.

SAS dibawah bimbingan bawah bimbingan Debri Haryndia Putri, S.T., M.Ds. mendapat pendanaan dari Kemdikbud untuk Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM KC) . (NTS/Humas UB).