Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu realisasi dari Tridharma
Perguruan Tinggi yang dikelola oleh BELMAWA di bawah naungan DITJEN DIKTIRISTEK.
Pada tahun 2023, Universitas Brawijaya berhasil meraih dukungan pendanaan untuk 112
proposal PKM yang berhasil melewati seleksi tahap pendanaan. Kini, universitas tersebut
tengah mempersiapkan langkah selanjutnya, yakni menghadapi kejuaraan PIMNAS 36.
Dalam upaya untuk mengatasi tantangan dalam memastikan pasien TB minum obat secara
tepat waktu dan memperbaiki tingkat kepatuhan dalam pengobatan TB yang memakan waktu
panjang, kelompok inovator muda dari Universitas Brawijaya telah memperkenalkan sebuah
inovasi terbaru bernama SANTER, singkatan dari Smart Medication Tumblr. Inovasi ini
merupakan solusi pintar yang mengatasi masalah ketepatan waktu minum obat, meningkatkan
kepatuhan pasien dalam pengobatan TB, dan mencegah terjadinya resistensi terhadap
pengobatan TB.
Berangkat dari keprihatinan mereka terhadap isu yang sering muncul dalam manajemen TB di
Indonesia, di mana pasien TB seringkali tidak patuh dan berhenti minum obat saat merasa
sembuh sebelum masa pengobatan 6 bulan berakhir. Pada tahun 2019, WHO mencatat bahwa
sekitar 845.000 penduduk Indonesia mengidap tuberkulosis, dengan 24.000 di antaranya
memiliki TB Resistan Obat. Selain itu, sekitar 92.700 orang meninggal akibat TBC di
Indonesia setiap tahun, atau sekitar 11 orang per jam.
Mengambil inspirasi dari masalah ini, kelima inovator muda, empat di antaranya dari Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya yaitu Gilang Sotya Nugraha, Nafisah Aulia Ramadhani,
Awalia Nur Kholifah, dan Bintang Aji Pamungkas Purwoko, serta satu dari Fakultas Teknik
Elektro Universitas Brawijaya yaitu Ayliefia Ramadhan Naudy, yang dibimbing oleh dr.
Thareq Barasabha, M.T., memperkenalkan inovasi terbaru mereka, SANTER. SANTER
memiliki fitur-fitur unggulan yang dirancang khusus untuk membantu pasien yang sedang
menjalani pengobatan TB.
Salah satu fitur utama SANTER adalah pengingat waktu minum obat yang disertai dengan
tempat penyimpanan obat. Dengan adanya pengingat ini, pasien TB dapat selalu mengingat
waktu yang tepat untuk mengonsumsi obat sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan tidak akan
melewatkan waktu yang dianjurkan. Desain SANTER juga ergonomis, sehingga mudah
digunakan oleh pasien TB. Dengan segala fitur dan desain yang dimilikinya, SANTER
diharapkan dapat membantu pasien yang menjalani pengobatan TB untuk tetap patuh dan tepat
waktu dalam minum obat, sehingga dapat mencegah kemungkinan resistensi terhadap obat
antituberkulosis. Dengan SANTER, perawatan terhadap penyakit TB menjadi lebih mudah dan
praktis, dan diharapkan dapat membantu menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat.(Tim/WDD/Humas UB)