Bagian dalam helm yang basah atau lembab dan keringat memicu munculnya bakteri penyebab bau tidak sedap. Kondisi itu juga terjadi pada bau sepatu, yang disebabkan karena jarang menjemur sepatu dan salah bahan atau bahkan tidak memakai kaos kaki.
Cara instan menetralisir bau tersebut adalah menyemprotkan parfum. Akan tetapi bahan pembuatan wewangian pada parfum berasal dari bahan kimia sintetis. Bahan tersebut diperoleh dari bahan petrokimia yang mengandung racun neurotoxin yang bisa merusak pembuluh darah atau syaraf otak. Serta ada kandungan karsinogenik (bahan yang dianggap sebagai penyebab kanker).
Untuk mengantisipasi persoalan tersebut, lima mahasiswa yaitu Raden Suryo Setiawannoto (Fapet), Eva Nur Hidayah (Fapet), Puspita Sekar Kirana Dewi (Fapet), Eny Nur Hidayati (FEB), dan Muhammad Nur Rokhim (Fapet) membuat penghilang bau dari bahan alam seperti propolis dan ampas kopi robusta yang mengandung senyawa antibakteri, sehingga aman digunakan. Inovasi yang digagas oleh mahasiswa lintas jurusan tersebut bernama “SAKTI”
Menurut Raden Suryo selaku ketua tim, propolis dapat diperoleh dari sarang lebah Apis mellifera, yaitu lebah spesialis pengasil propolis yang mengandung flavonoid. Berkhasiat sebagai antibakteri, antijamur, antivirus, antiinflamasi, dan kariostatik. Sedangkan ampas kopi robusta mengandung asam klorogenat yang berfungsi anti kanker, antivirus hepatitis B, antihipertensi, dan antioksidan.
“SAKTI dilengkapi dengan teknologi nanopartikel berukuran 1-200 nanometer yang bisa menembus bagian sela-sela terkecil. Beberapa proses pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas produk meliputi uji aktivitas antibakteri, uji TPC, dan uji organoleptic.” papar Raden
“Potensi komersialisasi produk SAKTI cukup terbuka, mengingat kebutuhan pengendara motor sangat tinggi seiring himbauan kemenkes RI agar masyarakat beralih menggunakan produk alami.” pungkasnya (ENH/dta/Humas UB)