Kabupaten Ngawi memiliki berbagai produk unggulan, diantaranya adalah rempah-rempah atau empon-empon kering yang memiliki potensi besar di pasar domestik dan internasional. Namun, untuk dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif, kualitas produk harus ditingkatkan dengan memperhatikan standarisasi mutu yang tinggi. Prof. Dr. Widya Dwi Rukmi Putri, STP, MP dari Fakultas Teknologi Pertanian, bersama dengan tim Dr. Agustina Shinta (FP UB) dan Prof. Dr. Ir. Moh. Su’I dari Fakultas Pertanian dari Universitas Widyagama, serta lima mahasiswa dari FTP dan FILKOM UB melakukan kegiatan pengabdian dalam meningkatkan kapasitas produksi dan branding produk olahan rempah-rempah dengan mitra yaitu PT Surya Berkah Globalindo.. Program Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah’, yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek ini mengembangkan teknologi pengeringan ‘Rotary drying’ untuk mendukung efiseinsi dan kualitas hasil pengeringan rempah-rempah, baik untuk jenis daun maupun rimpang seperti jahe, kunyit, dan temulawak. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPPTK) Kabupaten Ngawi, Kusumawati Nilam, S. Si, MT.
Rotary drier adalah alat pengering berbentuk silinder yang berputar secara perlahan dengan sumber panas yang dapat berasal dari gas, alat ini dirancang untuk mengeringkan bahan dengan cara memutar bahan di dalam tabung sehingga paparan panas merata dan kelembaban bahan berkurang secara efektif. Penggunaan rotary drier pada pengeringan rempah-rempah memberikan beberapa keuntungan utama: yaitu waktu Pengeringan Lebih Singkat dibandingkan dengan metode pengeringan tradisional seperti penjemuran yang membutuhkan waktu sekitar 8-12 jam menjadi hanya 1-2 jam karena alat ini menggunakan sumber panas yang stabil dan kontrol kelembapan yang optimal. Kualitas Produk Lebih Baik Dengan pengeringan yang merata, kandungan nutrisi, aroma, dan warna rempah-rempah tetap terjaga. Kapasitas produksi meningkat karena Rotary drier dapat menampung bahan dalam kapasitas besar, sehingga efisien untuk produksi skala industri atau usaha kecil menengah.
“Allhamdulillah kegiatan ini terbukti dapat membantu UKM meningkatkan kapasitas produksi berkat kemampuan menampung bahan dalam kapasitas besar serta kecepatannya dalam mengeringkan materi. Terbukti jika biasanya mereka membutuhkan waktu 8-12 jam kini cukup 1-2 jam saja berkat sumber panas yang stabil dan control kelembapan rotary drier kami. Harapan kami semoga alat kami ini selain meningkatkan kapasitas produksi juga sekaligus lebih mampu menjaga kualitasnya,” papar Prof. Widya. (Dse/Humas UB)