Maraknya kasus kesehatan mental menjadi perhatian pemerintah salah satunya dengan lolosnya salah satu Rancangan Undang-Undang yakni terkait Pendidikan dan Layanan Psikologi menjadi UU. UU ini diantaranya berisi kepastian tahapan pendidikan psikolog dan pemerian perlindungan hukum untuk psikolog, klien dan masyarakat.
Rizky Austin Lukman, wisudawan terbaik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mengangkat tema “Advokasi Kebijakan RUU pendidikan dan Layanan Psikologi (RUU PLP) oleh Hetijah Saifudin sebagai Ketua Panja RUU PLP”. Ia melakukan penelitian bersamaan dengan mengikuti program MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat) di DPRI RI di Komisi X.
“Ini penting karena kesehatan mental di Indonesia membutuhkan perhatian serius. Nah, RUU PLP hadir sebagai respons atas kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis, ungkapnya. Namun penyusunan RUU ini mengalami cukup banyak resistensi dari berbagai pihak. Oleh karenanya diperlukan advokasi kebijakan untuk mencapai konsensus.
Rizky merupakan wisudawan dari program studi Ilmu Pemerintahan. Jalur ini ia ambil melalui tes UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) padahal ia diterima di IPB melalui jalur utusan daerah dari Kalimantan Timur.Ia pun lolos di IPB dan mendapatkan beasiswa penuh mulai dari biaya kuliah, tempat tinggal, hingga biaya hidup. “Tentu ini adalah penawaran yang sangat menarik dan menguntungkan. Namun, saya merasa passion saya tidak di Teknologi Industri IPB,” tuturnya.
Tidak menyia-nyiakan kesempatannya menjadi mahasiswa UB. Ia sering mengikuti lomba debat. Penghargaan tertinggi yang diterima adalah medali perak sebagai pembicara terbaik KDMI 2023 Kemendikbud Ristek.
Prestasi memudahkannya untuk mendapatkan beasiswa TELADAN dari Tanoto Foundation. Alasan ia selalu berusaha mendapatkan beasiswa adalah agar tidak memberatkan sang Ibu yang menjadi tulang punggung keluarga setelah ditinggal meninggal ayahnya saat duduk di bangku SMA.
Rizky merupakan wisudawan terbaik FISIP yang lulus dengan IPK 3. 97 dan masa studi 3 tahun 2 bulan.[sitirahma]
