Sebagai upaya meningkatkan jumlah pengunjung dan mempromosikan fasilitas serta layanan perpustakaan kepada mahasiswa, Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya menggelar kegiatan Open House dan Show Case 2018. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari (25-27/9/2018).
Kepala Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya Drs. Johan AE Noor, M.Sc., Ph.D menyampaikan bahwa perpustakaan bukan sekedar tempat menyimpan buku, namun juga sebagai wadah pengembangan ilmu bagi mahasiswa.
“Perpustakaan itu kan unit layanan, tidak hanya sekedar tempat menyimpan buku, atau tempat mahasiswa meminjam buku tapi juga tempat kita belajar yang sebenarnya. Dan kita sudah masuk ke Collaborative Learning Center, jadi yang mau diskusi atau apapun dapat dilakukan disini. Kami juga sedang membuat teater sehingga mahasiswa dapat belajar secara visual. Semua itu tujuannya agar fasilitas yang kita berikan itu digunakan semaksimal mungkin oleh para pengguna kita terutama mahasiswa,” papar Johan.
Johan juga menjelaskan berdasarkan data dari bulan Januari sampai Agustus 2018 jumlah mahasiswa UB yang sering berkunjung ke Perpustakaan masih 50% dari 60 ribu mahasiswa.
“Untuk tahun ini, jumlah pengunjung sudah meningkat, tahun – tahun sebelumnya tidak banyak. Jadi tujuan diadakannya Open House ini adalah kita memperkenalkan keberadaan perpustakaan kepada mahasiswa, terutama mahasiswa baru. Sehingga diharapkan pula kunjungan mahasiswa bisa lebih banyak lagi, dan mereka tidak segan menggunakan fasilitas yang kita punya,” imbuhnya.
Mengenai rangkaian acara Open House dan Show Case 2018, Ketua Pelaksana, Agung Suprapto, S.Sos., MA memaparkan beberapa kegiatan yang dilaksanakan diantaranya seminar nasional, bedah buku, donor darah, fun games seperti Book Hunting, Book Guess, Concentration, dan Selfie Competition. Selain itu, ada pula penghargaan kepada Pengunjung Terbanyak dan Peminjam Terbanyak.
“Kami juga mengadakan pembagian 1000 sampai 2000 makanan gratis, ini sebagai daya tarik”, ungkap Agung Suprapto.
Senada dengan Johan AE Noor, Agung Suprapto berharap dari kegiatan ini mahasiswa menjadi tahu arti penting perpustakaan dan dapat memaksimalkan fasilitas serta layanan yang disediakan sebagai sarana mencari ilmu.
“Harapan kedepan, supaya mahasiswa tahu perpustakaan ini dapat digunakan dengan baik untuk mencari ilmu dan berbagai informasi semaksimal mungkin. Jadi mahasiswa tidak hanya menjadi “kupu-kupu” kuliah pulang – kuliah pulang,” tegasnya.
Lebih lanjut, Agung mengatakan, Perpustakaan UB dalam memberikan pelayanan memiliki beberapa kelebihan yaitu memiliki jumlah jam buka paling panjang yaitu 84 jam dalam seminggu, tetap beroperasional di hari Minggu, dan jumlah peminjaman buku terbanyak yaitu 25 buku.
“Perpustakaan UB ini adalah satu-satunya perpustakaan yang tetap buka di hari Sabtu dan Minggu. Tidak ada kampus lain yang melakukannya, rata-rata mereka hanya buka di hari Senin hingga Jumat saja,” ungkapnya.
Sebagai informasi, perpustakaan pusat UB selalu mengadakan pengembangan seperti open access atau adanya institutional repository sebagai fungsi publikasi bagi mahasiswa dan dosen.
Repositori tersebut merupakan karya-karya civitas akademika UB yang disimpan di perangkat lunak yang dapat diambil dan diinstal. Disertasi, tesis, dan penelitian akan dimasukkan dalam bentuk full content sehingga mahasiswa atau masyarakat dapat mengunduh. [Intan/Humas UB]