Research Group (RG) Red Meat Producers Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) bekerjasama dengan Bank Indonesia kantor perwakilan Malang hendak membentuk program klaster sapi potong di Kabupaten Malang.
Tujuannya mewujudkan swasembada daging nasional dengan menguatkan pembibitan sapi potong lokal. Sehingga dapat meningkatkan populasi sapi potong dan menekan jumlah impor daging sapi maupun produk olahannya.
Upaya tersebut dilakukan dengan memberikan sosialisasi dan pendampingan tentang manajemen pemeliharaan, perkandangan, pakan, hingga pemasaran kepada kelompok ternak di Dusun Kecopokan Desa Senggreng Kecamatan Sumber Pucung.
Agenda kali ini, RG Red Meat Producers mensosialisasikan inseminasi buatan (IB) double dosis kepada kelompok ternak Wijikamulyan, Selasa (8/6/2021). Guru Besar Fapet UB sekaligus ketua tim RG Red Meat, Prof.Dr.Ir. Trinil Susilawati, MS.,IPU.,ASEAN Eng menjelaskan, salah satu upaya meningkatkan produktivitas dan mutu genetik ternak adalah dengan melakukan IB.
IB atau disebut juga kawin suntik merupakan teknik memasukkan sperma (semen) ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan alat khusus yang disebut insemination gun.
Sedangkan penerapan teknologi IB double dosis adalah menggunakan dua straw dalam satu kali proses, dengan jumlah spermatozoa yang lebih banyak. Sehingga dapat meningkatkan peluang keberhasilan kebuntingan. Namun untuk mengoptimalkan hasilnya semen yang digunakan berasal dari pejantan unggul dan melalui proses uji kualitas.
Sementara itu ketua pendamping Rizki Prafitri, S.Pt.,M.A.,Ph.D, menyampaikan kegiatan yang akan diimplementasikan kepada 100 ekor sapi ini bertujuan untuk mendapatkan anakan sapi (pedet) jantan sebagai bakalan untuk penggemukan.
“Tahun 2020 lalu tim RG Red Meat Producers sudah melakukan hal yang sama kepada 53 ternak ekor, hasilnya kelompok peternak Wijikamulyan, telah membuktikan keseriusannya dengan membangun kandang kelompok sebagai percontohan untuk sistem pemeliharaan dan pembiakan yang baik,”ujarnya.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh pimpinan Bank Indonesia perwakilan Malang beserta staf, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan beserta staf, dan Camat Sumber Pucung beserta staf. Pada penghujung acara mereka berkunjung ke kandang kelompok yang pengadaan sapinya melalui pinjaman dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.
Mereka menemukan di dalam kelompok juga mengembangkan usaha perikanan dan memanfaatkan limbah peternakannya untuk beternak cacing. Kemudian diolah menjadi pupuk “cascing” dan pakan ikan, sehingga pengembangan usaha ini menuju zero waste dan zero cost. (Nien/dta/Humas UB)