Program Studi Diluar Kampus Utama Universitas Brawijaya Kediri, pada Senin (1/7) lalu melepas mahasiswanya untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. Sebanyak 373 mahasiswa PSDKU UB Kediri ini dilepas secara simbolis oleh Direktur PSDKU UB Kediri mengabdi selama satu bulan di 24 desa yang tersebar di lima kecamatan Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Prof. Sholeh Hadi Pramono, Direktur PSDKU UB Kediri, menyatakan bahwa para mahasiswa akan berkolaborasi untuk mengatasi permasalahan di desa-desa tersebut. Dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi, diharapkan mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka secara terintegrasi dalam bidang peternakan, perikanan, dan pertanian.
“Studi agrokompleks ini bertujuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna meningkatkan produktivitas masyarakat, terutama dalam menghadapi masalah pangan yang menjadi isu penting saat ini dan di masa depan”, terangnya.
Soleh juga menekankan peran penting akademisi dalam meningkatkan produktivitas agrokompleks melalui pemberdayaan berbagai sektor. Meskipun pengalaman mahasiswa mungkin belum setara dengan petani, mereka memiliki pengetahuan ilmiah tentang manajemen dan budidaya yang tepat untuk meningkatkan produktivitas.
Lima kecamatan yang menjadi sasaran KKN tahun ini adalah Kepung, Badas, Ngadiluwih, Ngancar, dan Plosoklaten. Penentuan lokasi pengabdian dilakukan melalui audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri.
Dr. Ir. H. Moch. Saleh Udin, MM., Kepala Bappeda Kabupaten Kediri, menyampaikan apresiasi atas program ini. Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri sedang menerapkan konsep quadruple helix dalam pengembangan pertanian, yang melibatkan petani, akademisi, bisnis, dan pemerintah (PABG).
Kepala Bappeda juga menyoroti fokus Pemkab Kediri dalam membangun transformasi ekonomi, dengan tiga aspek penting dalam pengembangan sektor pertanian: pendekatan teknologi, produktivitas, dan aspek spasial atau kewilayahan. (Septyan/VQ)