Universitas Brawijaya (UB) telah berperan serta aktif dalam kolaborasi internasional program Erasmus+ sejak Maret 2023 melalui proyek MicroCASA (Micro-credentials for life-long learning and employability: building Capacities for developing Agile educational interventions in Southeast Asian universities). Proyek ini bertujuan untuk berbagi pengalaman institusi di Eropa dalam membangun kapasitas kelembagaan di Asia Tenggara untuk mendorong inovasi dan pengembangan unit pembelajaran singkat berorientasi kompetensi yang mengarah pada kredensial mikro untuk memecahkan berbagai masalah ekonomi dan sosial. Konsorsium MicroCASA ini terdiri dari 11 mitra: 3 universitas dan 2 lembaga di Eropa (1. Saarland University, Jerman, 2. Universidad Carlos III de Madrid, Spanyol, 3. European University of Rome (EUR), Itali, 4. Information Centre on Academic Mobility and Equivalence (CIMEA), Itali, 5. GIRAF PM e.K., Jerman) dan 6 universitas di Asia Tenggara (1. Universitas Brawijaya (UB), 2. Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), 3. Universiti Sains Malaysia (USM), 4. Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS), 5. University of the Philippines (UP), dan 6. Ateneo de Manila University (ADMU)).
Perwakilan dari FILKOM UB: Dr. Achmad Basuki dan Dr. Sabriansyah Rizqika Akbar berperan aktif dalam sesi MicroCASA Workshop menyajikan prototipe implementasi sertifikat digital kredensial mikro dan digital badge pada platform baru kredensial mikro INXIGNIA bersama dua nara sumber utama SOI Asia Project; Dr. Achmad Husni Thamrin dan Dr. Andrey Ferriyan. Pada sesi tersebut mekanisme rekognisi dan validasi kredensial dipresentasikan menggunakan platform Inxignia yang selanjutnya diikuti dengan diskusi mendalam tentang pengembangan sistem untuk kredensial mikro di kawasan Asia Tenggara. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada (28/10 – 30/10/2024) di kampus ADMU dan kampus UP, Manila.
Konsorsium MicroCASA sendiri telah bersepakat akan menggunakan INXIGNIA untuk penerbitan sertifikat digital yang dapat memudahkan mekanisme verifikasi dan validasi kredensial dari unit pembelajaran mikro yang sedang dikembangkan. Selama tiga hari, konsorsium MicroCASA telah membahas secara intensif berbagai kemajuan yang telah dicapai. Diskusi mencakup evaluasi draf rencana aksi untuk mengadopsi kredensial mikro, pengembangan modul pembelajaran mikro yang inovatif, pemilihan platform yang tepat untuk mengelola kredensial mikro, serta pembangunan kerangka kerja institusional yang kuat untuk memastikan integrasi kredensial mikro dalam sistem pendidikan. Tujuan utama dari upaya ini adalah untuk meningkatkan akses dan inklusivitas pendidikan.