Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB) kembali menyelenggarakan kegiatan kuliah “3 in 1” untuk mata kuliah Manajemen Kawasan Konservasi. Program ini melibatkan kolaborasi dosen luar negeri, praktisi dalam negeri, serta dosen internal UB dalam rangka memperkuat kompetensi mahasiswa di bidang manajemen kawasan konservasi.
Kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari ini menghadirkan Dr. Affendy bin Hasan dari Universitas Malaysia Sabah, seorang ahli di bidang restorasi ekosistem di kawasan konservasi. Beliau memaparkan strategi pengelolaan kawasan konservasi melalui kegiatan restorasi vegetasi asli beserta peluang dan tantangan dalam mewujudkan pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Hendrikus Rani Siga, sebagai salah satu narasumber praktisi yang berpengalaman di bidang manajemen kawasan konservasi. Beliau menyampaikan materi yang berfokus pada aspek teknis dan tantangan lapangan terkait pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia, khususnya di Taman Nasional Komodo. Narasumber selanjutnya, Andi Iskandar Zulkarnain, pemilik usaha Baung Canyon, memaparkan peluang bisnis melalui Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam (IUPSWA) di dalam kawasan konservasi. Pengalaman praktis yang dibagikan diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam bagi para mahasiswa dalam menerapkan konsep manajemen yang telah dipelajari di perkuliahan.
Selain sesi pemaparan materi oleh narasumber, kegiatan ini juga mencakup diskusi interaktif antara mahasiswa dengan narasumber untuk mendiskusikan berbagai permasalahan nyata di lapangan terkait dengan pengelolaan kawasan konservasi.
Melalui kegiatan ini, Program Studi Kehutanan UB Â berharap dapat meningkatkan kompetensi lulusan dalam menghadapi tantangan pengelolaan kawasan konservasi secara profesional dan berkelanjutan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Program 3 in 1 ini juga mendukung kolaborasi antar institusi serta memperkuat jejaring akademik UB di tingkat global.
Kegiatan ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mendekatkan mahasiswa dengan dunia profesional, memadukan teori dan praktik, serta mempersiapkan mereka menjadi tenaga ahli yang handal di bidang konservasi sumber daya alam​. [fpub/pon]