Prof. Osfar Sjofjan Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Nutrisi Ternak Non Ruminansia

Senat Akademik Universitas Brawijaya (SAU) mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc.,IPU.,ASEAN Eng sebagai guru besar bidang ilmu nutrisi ternak non ruminansia, Sabtu (5/8/2023). Kegiatan yang berlangsung di Gedung Samantha Krida itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia nomor 26693/MPK.A/KP.05.01/2022, tanggal 1 April 2022. Pengukuhan tersebut membawanya menjadi guru besar ke 28 di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB). 

Osfar menyampaikan orasi ilmiah berjudul Bioteknologi Probiotik Tepung Sebagai Aditif Pakan dalam Meningkatkan Produksi Ayam Petelur. Menurutnya saat ini penggunaan antibiotik sebagai pakan tambahan sudah dilarang di seluruh dunia. Karena adanya kekhawatiran efek samping apabila terkonsumsi manusia melalui telur ataupun daging ayam.

“Salah satu solusinya adalah mengganti antibiotik dengan probiotik, yaitu mikroba hidup yang berpengaruh positif bagi ternak inangnya. Sehingga dapat memperbaiki mutu pakan dan mendukung keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan.” jelas dosen yang kini menjabat sebagai ketua unit badan penelitian dan pengabdian Fapet UB

Disamping itu manfaat lain probiotik adalah meningkatkan produksi telur, mikroflora dan mikrovilli usus, respon kekebalan tubuh, warna kuning telur merata, menurunkan feed conversion pakan, kolesterol, dan gas amonia dalam kandang.

Probiotik sebagai pakan tambahan untuk ayam petelur yang banyak beredar di pasaran berbentuk cair. Namun memiliki kelemahan mudah rusak, mudah terkontaminasi, sulit mencampurkan dalam pakan sehingga dapat menimbulkan tumbuhnya jamur. 

Maka diperlukan pengembangan produk bioteknologi probiotik berbentuk tepung. Proses pembuatannya dilakukan rekayasa bioteknologi khusus mengkombinasikan mikroba dengan pembawa bahan proteksi serta teknologi penepungan.

“Hasilnya probiotik bentuk tepung lebih efisien dan efektif serta berdaya guna secara nutrisi dalam pakan ternak ayam petelur. Karena dapat memacu produktivitas, modulasi mikroflora usus dan penghambatan mikroba patogen, imunomodulasi dan meningkatkan kualitas telur pada ayam petelur.” pungkasnya (dta)