
Prof. Dr. Herly Evanuarini, S.Pt., MP dikukuhkan sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Teknologi Pengolahan Hasil Ternak pada Fakultas Peternakan, Kamis (28/11/2024), di gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB). Ia merupakan Profesor aktif ke-20 di Fakultas Peternakan, dan Profesor aktif ke-213 di UB, serta menjadi Profesor ke-389 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.
Ia menyampaikan pidato ilmiah berjudul “Silofa: Teknologi Emulsi Low Fat Mayonnaise dengan Penggunaan Penstabil Alami sebagai Pangan Fungsional”.
Tantangan perkembangan produk pangan baru semakin meningkat. Industri pengolahan hasil ternak dalam beberapa dekade terakhir telah mengalami pergeseran arah, terutama yang berkaitan dengan permintaan produk rendah lemak; salah satunya adalah mayonnaise.
Mayonnaise merupakan emulsi semi padat yang sangat popular dalam industri pangan. Permasalahan utama produk mayonnaise rendah lemak yang dihadapi adalah ketidakstabilan emulsi produk. Ketidakstabilan emulsi menyebabkan pemisahan fase yang menyebabkan menurunnya kualitas fisikokimia, mutu sensori dan daya simpan. Teknologi emulsi menjadi kunci utama dalam pembuatan low fat mayonnaise.
Kestabilan emulsi adalah syarat utama dalam produksi mayonnaise. Inovasi teknologi emulsi pangan penting dilakukan sebagai upaya memenuhi permintaan pangan sehat. Silofa sebagai teknologi emulsi low fat mayonnaise berbasis penggunaan limbah agroindustri sebagai penstabil alami, memberikan solusi dalam menciptakan produk olahan hasil ternak fungsional dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal.
Keunggulan dari teknologi emulsi ini menghasilkan produk mayonnaise yang mempunyai kandungan lemak rendah, emulsi stabil, dan berperan sebagai pangan fungsional. Kelemahan teknologi emulsi ini adalah diperlukan reformulasi yang tepat agar produk memiliki karakteristik seperti produk full fat mayonnaise. Inovasi produk “Silofa” mayonnaise ini dapat mendukung upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memberikan pilihan pangan yang sehat dan bergizi. Teknologi ini berkontribusi menjadi solusi inovasi produk pangan hasil ternak melalui pengelolaan limbah agroindustri berkelanjutan yang menguntungkan secara ekonomi maupun lingkungan. [Irene]