
Prof. Ani Budi Astuti, M.Si merupakan professor dalam bidang Ilmu Statistika Bayesian Kesehatan pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Ia merupakan profesor ke 31 di FMIPA dan profesor aktif ke 229 di UB serta menjadi profesor ke 405 dari seluruh profesor yang telah dihasilkan UB.
Perkembangan teknologi menjadikan data sebagai aset berharga, termasuk di dunia kesehatan. Namun hal ini juga beriringan dengan ketidakpastian berupa data yang tidak lengkap, kualitas data yang tidak seragam hingga metode analisis yang kurang sesuai. Kesalahan dalam pengolahan data berakibat fatal hingga berpotensi hilangnya nyawa seseorang.
Pendekatan konvensional dalam analisis data kesehatan sering kali tidak cukup tangguh untuk menghadapi tantangan ini. Sebagai solusi, Prof. Dr. Dra. Ani Budi Astuti, M.Si. menawarkan pendekatan modern dengan cara berpikir yang lebih modern dengan Model Statistika Bayesian. “Bayesian tidak hanya menawarkan pendekatan modern, tetapi juga cara berpikir yang lebih dinamis dan adaptif dalam menangani fakta data di berbagai bidang kehidupan, termasuk data kesehatan.”, jelasnya.
Pendekatan Bayesian tidak hanya penting bagi diagnosis individual, tetapi juga bagi pengambilan kebijakan kesehatan publik. “Misalnya, dalam menentukan prioritas vaksinasi, Model Statistika Bayesian dapat membantu mengidentifikasi kelompok populasi yang paling rentan berdasarkan data demografi, prevalensi penyakit, dan efektivitas vaksin. Dengan cara ini, sumber daya yang terbatas dapat dialokasikan secara optimal untuk memberikan dampak maksimal”, imbuh dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini.
Yang lebih menarik, ujarnya, konsep data-driven yang menjadi inti dari Model Statistika Bayesian memiliki keselarasan dengan prinsip Islam, yakni kejujuran dan penggunaan akal dalam mengambil keputusan.
Model Statistika Bayesian bukan hanya sekadar alat analisis, tetapi juga menjadi filosofi dalam menghadapi ketidakpastian dalam kehidupan. Dengan pendekatan yang adaptif, inovatif, dan berbasis data, kita dapat menciptakan solusi yang lebih baik untuk tantangan kesehatan saat ini dan di masa depan. Hal ini tentu menjadi langkah besar menuju sistem kesehatan yang lebih tangguh, adil, dan berkelanjutan.
Pendekatan Bayesian bukan sekedar alat statistika dan analisis, melainkan juga jembatan untuk menghubungkan data, ilmu pengetahuan, dan kebijakan dalam upaya mewujudkan sistem kesehatan yang lebih adaptif berbasis bukti. Statistika Bayesian menjadi paradigma baru yang mendorong cara berpikir yang lebih kritis, sistematis, dan adaptif dalam menghadapi tantangan data di bidang kesehatan. (VQ)