Prof. Dr. Aulia Fuad Rahman Dikukuhkan Sebagai Profesor Bidang Akuntansi Keuangan

Prof. Aulia Fuad Rahman Saat Memberikan Orasi Ilmiahnya
Prof. Aulia Fuad Rahman Saat Memberikan Orasi Ilmiahnya

Prof. Dr. Aulia Fuad Rahman, S.E., M.Si., Ak. dikukuhkan sebagai Profesor aktif ke 29 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Profesor aktif ke 230 di Universitas Brawijaya serta menjadi Profesor ke 406 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Universitas Brawijaya.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Aulia membawakan materi berjudul “Siro: Integrasi Laporan ESG Untuk Meningkatkan Relvabsi Nilai Pelaporan Korporat”
Dikatakannya, SIRO merupakan konsep integrasi laporan ESG (environmental, social, dan governance) dan laporan keuangan yang bertujuan memberikan informasi holistik kinerja korporat dalam penciptaan nilai sustainability development goals (SDGs) kepada seluruh stakeholder.
Laporan keuangan ditujukan terutama untuk investor dan kreditur serta lebih menumpukan pada kinerja jangka pendek dan evaluasi historis, sedangkan laporan ESG memfokuskan kepada seluruh stakeholder dan berdimensi kinerja jangka panjang.
Untuk mensinergi dua laporan tahunan tersebut agar memberikan kemanfaatan yang lebih besar kepada seluruh stakeholder, maka dipandang perlu untuk mengintegrasikan laporan ESG dan laporan keuangan menjadi satu kesatuan laporan melalui konsep SDGs-Based Integrated Reporting Objectives (SIRO).
Perusahaan dituntut untuk tidak hanya mempertanggungjawabkan aspek pengelolaan keuangan semata, tetapi juga aspek yang terkait dengan isu sosial dan lingkungan.
Laporan ESG yang diharapkan mengisi ekspektasi kinerja sosial dan lingkungan pada praktiknya menuai kritik karena laporan ESG tidak terkoneksi dengan laporan keuangan dan bersifat sukarela. Disisi lain, laporan keuangan lebih memfokuskan kepada sebagian stakeholder (investor dan kreditur) dan cenderung mengabaikan kelompok stakeholder yang lain, sehingga terjadi ketidaksetaraan.
Konsep SIRO memberikan gagasan perbaikan berupa; (1) integrasi laporan ESG dan laporan keuangan, (2) penggunaan standar penyusunan laporan ESG yang mandatori dengan rerangka konseptual yang seiring dengan standar penyusunan laporan keuangan, dan (3) penetapan tujuan laporan keuangan yang selaras dengan 17 tujuan SDGs. Dengan demikian, diharapkan laporan ESG yang terintegrasi dengan laporan keuangan dapat memberikan informasi yang holistik kepada seluruh stakeholder dan pada akhirnya meningkatkan relevansi nilai (kemanfaatan) pelaporan korporat.