
Prof. Dr. Asihing Kustanti, S.Hut., M.Si dikukuhkan sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Pengelolaan Hutan. Ia merupakan Profesor aktif ke-33 di Fakultas Pertanian (FP), Profesor aktif ke-235 di UB, serta menjadi Profesor ke-411 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.
Orasi Ilmiahnya berjudul “BRAWIJAYA SMART PEOPLE AND SUSTAINABLE FOREST (BRAWIJAYASPSF): MODEL KELEMBAGAAN PENGELOLAAN HUTAN SECARA BERKELANJUTAN SESUAI KARAKTERISTIK”.
Pertambahan jumlah manusia membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti makanan, tempat tinggal, sumber serat dan tempat mencari penghidupan yang layak. Upaya pemenuhan kebutuhan ini berdampak pada ketersediaan sumber daya alam, dan dapat memicu kerusakan jika tidak dikelola dengan baik.
Berangkat dari permasalahan ini, Prof. Dr. Asihing Kustanti, S.Hut., M.Si merumuskan model pengelolaan hutan berkelanjutan yang mengintegrasikan sumber daya hutan sesuai karakteristik, keterkaitan dengan para pemangku kepentingan dan aturan main.
Brawijaya Smart People and Sustainable Forest, jelas Asihing, merupakan konsep keilmuan kehutanan dari Universitas Brawijaya, yang ditetapkan pada berbagai fungsi hutan sesuai status, fungsi dan peran hutan untuk kehidupan.
“Model BrawijayaSPSF merupakan model yang membahas secara holistik terkait kinerja pengelola kawasan hutan yang dipengaruhi oleh aturan main, sosial, ekonomi, dan karakteristik hutan.”, jelasnya.
Lebih jauh, Asihing menyebut bahwa interaksi manusia dengan hutan sangat beragam, bergantung pada karakter hutan dan posisinya di muka bumi. Sedangkan manusia sebagai aktor sangat ditentukan oleh pikiran, sikap dan aktivitas dengan keberadaan hutan.
Sementara itu, peran pemangku kepentingan dalam pengelolaan hutan secara ilmiah pun berbeda-beda, dipengaruhi pada karakteristik hutan.
“Model Brawijaya Smart People and Sustainability Forest (BrawijayaSPSF) merupakan jawaban bagaimana seharusnya aktor berperilaku dan bertindak dalam mencapai keberlanjutan pengelolaan hutan sesuai dengan karakteristiknya”, terangnya. Ke depan, model ini dapat dijadikan sebagai penilaian pengelolaan hutan berkelanjutan untuk semua kepentingan hutan.
Keunggulan konsep dan teori BrawijayaSPSF ini adalah memahami dengan seksama karakteristik hutan yang memberikan kinerja yang berbeda satu dengan lainnya, daripada konsep dan teori sebelumnya dimana memandang hutan adalah masih sama antara satu hutan dengan hutan lainnya pada landscape ekosistem. (VQ)