Penumpukan limbah sabut kelapa merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi masyarakat di Desa Wonomulyo. Limbah yang ada menumpuk dan akhirnya dibakar sehingga menimbulkan masalah lain berupa polusi udara.
Oleh karena itu, tim Dosen Pengabdian Masyarakat FP UB, Dr. Fitria Dina Riana, SP., MP, dan Deny Meitasari, SP., M.Sc., beserta mahasiswa KKN di Desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo melaksanakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan dilaksanakan di lantai 2 Kantor Balai Desa Wonomulyo ini diantaranya adalah Sosialisasi Pemanfaatan Sabut Kelapa, Pembuatan Kokedama, serta Pelatihan Foto Produk Kokedama. Adapun kelompok sasaran dari kegiatan ini adalah Ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Wonomulyo sejumlah 20 orang.
Kegiatan dimulai sambutan dari Kepala Dusun Robyong dan Ketua PKK Desa Wonomulyo, yang dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai “Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Menjadi Produk Kokedama”. Selama acara berlangsung, peserta sosialisai diajak untuk sharing mengenai Kokedama, mulai dari pengertian kokedama secara luas maupun secara spesifik, keunggulan yang dimiliki, karakteristik tanaman yang dapat digunakan, alat dan bahan yang dibutuhkan, langkah-langkah pembuatan, cara perawatan, serta menginformasikan bahwa produk kokedama mempunyai peluang untuk dipasarkan secara luas.
“Pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi produk kokedama merupakan penerapan inovasi dari produk yang dikenal di Negara Jepang. Kokedama itu sendiri juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, sehingga hal ini baik dalam membaca potensi Desa Wonomulyo, dimana terdapat banyak pohon kelapa di sekitar lahan pertanian warga. Program kerja ini juga menjadi hal baru bagi warga Desa Wonomulyo karena sebelumnya limbah sabut kelapa belum dimanfaatkan menjadi sebuah produk yang mempunyai nilai jual,” kata Dr. Fitria Dina Riana, S.P., M.P. sebagai Dosen Pembimbing Lapang.
Deny Meitasari, S.P., M.Sc. sebagai Dosen Pembimbing Lapang juga menambahkan bahwa kemampuan perempuan desa dalam menghasilkan pendapatan secara mandiri menjadi kunci kemandirian, sehingga diharapkan setelah terlaksananya program kerja ini, para peserta yang terlibat dapat menularkan ilmu yang telah didapatkan kepada ibu-ibu rumah tangga di Desa Wonomulyo dalam mendukung kesejahteraan keluarga.
Rasa penasaran dan keaktifan Ibu-ibu PKK berlanjut pada rangkaian kegiatan pelatihan pembuatan produk kokedama serta pelatihan foto produk kokedama. Pada sesi ini, peserta melaksanakan praktik langsung untuk membuat kokedama dan peserta diberi penjelasan cara menghasilkan foto produk yang menarik yang akan menambah nilai jual produk kokedama. Kegiatan yang berjalan lancar ini diwarnai dengan partisipasi aktif oleh Ibu PKK dalam praktik membuat kokedama dan ikut aktif dalam praktik foto produk
Kegiatan ini ditutup dengan pembagian Post Test yang bertujuan untuk mengukur seberapa jauh tingkat pemahaman Ibu-ibu PKK mengenai materi dan praktik yang dilaksanakan pada hari tersebut. Harapan besar rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan dapat diperluas melalui Kader PKK dan memiliki dampak jangka panjang bagi Desa Wonomulyo.(zma/Humas UB)