Prodi Spesialis Kedokteran Emergensi Berikan Pelatihan CPR dan AED pada Pelajar SMP

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk penanganan awal kasus henti jantung mendadak di luar rumah sakit (out-of-hospital cardiac arrest/OHCA), tim Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Emergensi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), melaksanakan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) yang bertajuk School CPR & AED yang dipusatkan di SMP Negeri 1 Wagir Kabupaten Malang, Kamis, (3/8/2023). Kegiatan ini juga melibatkan sejumlah perawat terlatih yang tergabung menjadi tim instruktur, yang berasal dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya dan RS Universitas Muhammadiyah Malang.

Kepala Divisi Prehospital Emergency Care Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis (PS PDS) Kedokteran Emergensi dr. Ali Haedar, Sp.EM, KPEC, FAHA, mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pelajar sekolah untuk melakukan tiga langkah pertolongan awal sebelum tenaga kesehatan ambulans datang memberikan pertolongan lanjutan pada pasien dengan henti jantung mendadak. Yang pertama adalah mengenali kejadian henti jantung dan segera meminta bantuan untuk menghubungi ambulans 119 dan meminta seseorang untuk mengambil automated external defibrillator (AED), yang kedua adalah melakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau cardio-pulmonary resuscitation (CPR) untuk orang awam dengan teknik hands only CPR, dan yang ketiga adalah memberikan kejutan listrik pada jantung dengan AED bila tersedia.

Ketua Pelaksana pengmas dr. Aurick Yudha Nagara, Sp.EM, KPEC mengatakan pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemampuan, dan kemauan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan kesejahteraan.

Strategi ini tepatnya ditujukan pada sasaran primer agar berperan serta secara aktif dalam mengembangkan kesehatan masyarakat melalui partisipasi komunitas.

“Kami memilih Kabupaten Malang karena berdasarkan data pada tahun 2021, Kabupaten Malang memiliki area dengan luas wilayah 3.530,65 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 2.654.448 jiwa. Dan Wagir merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Malang dengan luas wilayahnya 2,53% dari luas Kabupaten Malang, jarak ke kota malang bisa ditempuh sekitar 15 km, dengan jumlah desa ada 12, dan jumlah penduduk 90.390 dengan laju pertumbuhan penduduk 0,62%, dan kepadatan penduduk 1198,32 per km2, “kata dokter Auryck.

Program CPR & AED awam untuk komunitas ini sudah dirintis oleh dr. Haedar Bersama tim sejak tahun 2012, dan sudah meluaskan ke berbagai daerah di Indonesia, salah satunya adalah Kota Mataram, Lombok – NTB.

Mereka beranggapan jika semakin banyak orang awam yang mampu dan mau melakukan CPR dan menggunakan AED, maka pastinya akan berdampak pada meningkatnya angka keberlangsungan hidup dari pasien dengan henti jantung di Indonesia.

“Untuk itu, kegiatan seperti ini seharusnya ini dilakukan secara berkesinambungan, terus menerus, untuk semua kalangan dan usia, dan dengan cakupan yang luas sehingga seluruh generasi bangsa indonesia di masa yang akan datang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan CPR dan menggunakan AED untuk pasien dengan henti jantung mendadak di luar rumah sakit. Kami juga berharap agar kompetensi ini masuk ke dalam kurikulum wajib di sekolah,” kata dr. Haedar. (*/OKY/Humas UB)