Prodi Magister Ekonomi Pertanian Jalin Kerjasama Riset Kyoto University

Program Studi Magister Ekonomi Pertanian Universitas Brawijaya mengadakan pertemuan strategis dengan Graduate School of Agriculture Kyoto University, Jepang untuk memperkuat kerjasama riset. Pertemuan yang merupakan bagian dari Program Dosen Berkarya (Dokar) untuk menjalin kolaborasi yang lebih erat dalam kerjasama penelitian dan pendidikan, yang diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi kedua institusi.

Tim dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya diwakili oleh Dr. Ir. Suhartini, MP., selaku Ketua Program Studi Magister Ekonomi Pertanian FP UB, bersama dosen FP UB lainnya yaitu Deny Meitasari, SP., MSc., dan Prof. Dr. Agr. Sc. Hagus Tarno, SP., MP. Sementara itu, Kyoto University diwakili oleh Prof. Dr. Motoki Akitsu, sebagai Chair of International Exchange Committee, bersama Assoc. Prof. Dr. Kenta Sakanashi dan Assoc. Prof. Dr. Feuer Hart Nadav, yang berfokus pada bidang Natural Resource Economics pada (22/10/2024) di Kyoto University, Jepang

Salah satu fokus utama pertemuan adalah penelitian terkait organic farming yang dipimpin oleh Dr. Suhartini, yang telah menghasilkan draft artikel ilmiah yang siap dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi. Draft ini selanjutnya akan diulas oleh ilmuan dari Kyoto University sebelum diterbitkan

Dr. Ir. Suhartini, MP., selaku ketua tim, menyampaikan bahwa kerjasama ini diharapkan dapat memperluas cakupan penelitian di bidang ekonomi pertanian khususnya di bidang ekonomi sumberdaya dan lingkungan serta keberlanjutan bidang pertanian serta untuk memperluas jejaring kerjasama dengan universitas bereputasi tingkat dunia juga untuk lebih mengupdate ilmu pengetahuan dan wawasan global. Prof. Dr. Motoki Akitsu dari Kyoto University juga menekankan pentingnya penelitian lintas negara yang mampu mengintegrasikan perspektif global dalam praktik lokal.

Foto Dari Kiri Ke Kanan Dr. Suhartini, Prof Hagus, Prof. Dr. Motoki Akitsu, Dr. Deny Meitasari
Foto Dari Kiri Ke Kanan Dr. Suhartini, Prof Hagus, Prof. Dr. Motoki Akitsu, Dr. Deny Meitasari

Selain itu Prof. Hagus Tarno yang menjabat sebagai Ketua Bidang Double Degree dan  Layanan Mahasiswa Asing Universitas Brawijaya, juga alumni dari Kyoto University menekankan pentingnya keberlanjutan dan perluasan jaringan akademik melalui program ini.

Dia juga menyampaikan bahwa pihak GSA Kyoto University telah mengirimkan dua dokumen penting, yakni Student Exchange Agreement dan General Memorandum for Academic Cooperation and Exchange, yang akan menjadi dasar pengembangan program kerja sama di berbagai bidang akademik dan penelitian.

Sebagai landasan pelaksanaan kolaborasi ini, kedua universitas akan menandatangani Memorandum of Agreement (MoA). MoA tersebut merupakan perpanjangan dari MoA yang sudah dibuat antara GSA Kyoto University dan FP serta FTP Universitas Brawijaya.. Terdapat dua dokumen yang telah dikirimkan oleh GSA Kyoto University ke UB yakni Student Exchange Agreement dan General Memorandum for Academic Cooperation and Exchange. General Memorandum for Academic Cooperation and Exchange meliputi point-point Kerjasama yakni:  Exchange of Scientific Materials, Publications and Information; Exchange for Faculty Members; Exchange of Students; dan Joint Research and Meeting for Research.

“Kolaborasi dengan Kyoto University akan memperkuat posisi Universitas Brawijaya di kancah global, memberikan peluang bagi dosen dan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman akademis internasional, dan turut berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pertanian,” ujar Prof. Hagus Tarno.

Pertemuan ini juga menekankan aspek pertukaran pengetahuan yang penting antara dosen dan mahasiswa, keterlibatan Kyoto University memberikan kesempatan bagi mahasiswa Universitas Brawijaya untuk mempelajari inovasi terbaru dalam teknologi pertanian dan keberlanjutan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas akademik dan memberi perspektif yang lebih luas kepada mahasiswa dalam penelitian dan riset.

Pertemuan juga mencakup diskusi lanjutan dengan Prof. Dr. Shusuke Matsushita dan Prof. Dr. Motoki Akitsu mengenai rencana studi lanjut bagi dosen UB di Kyoto University. Sebagai dasar kolaborasi, kedua universitas berencana menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) (zma)