POTY, Budidaya Sayuran Berbasis IoT Raih Emas di Kompetisi Internasional

Budidaya Tanaman Hidroponik. Foto: livestrong

Empat mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) meraih Medali Emas dalam ajang Asean Innovative Science Environmental, and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2021 melalui karya POTY.

POTY merupakan sistem budidaya sayuran hidroponik berbasis IoT (Internet of Thing) yang menghasilkan produk sayuran organik berkualitas. Metode POTY meliputi kandungan nutrisi, penambahan sinar UV dan sistem aerasi secara terkontrol melalui smartphone yang dapat digunakan pada greenhouse berbagai ukuran

Ketua Tim Moch. Rofiul Qorni, menjelaskan beberapa keunggulan POTY yaitu kelebihan teknologinya mampu mengontrol kebutuhan zat-zat yang dibutuhkan tanaman.

“Dengan demikian POTY mampu  meningkatkan hasil produksi sayuran hidroponik berkualitas tinggi tetapi dengan biaya relatif lebih efisien,” paparnya.

POTY juga mendapat respon positif ketika diterapkan di daerah Tumpang dan Kepanjen, Kabupaten Malang.

“Alhamdulillah saya senang dengan adanya POTY ini karena sangat membantu terjun di usaha hidroponik. Padahal lahan dan pengetahun saya terbatas lho, tetapi berkat POTY hasil sayuran yang kami hasilkan bagus bagus  dengan biaya rendah,”kata salah satu pengguna POTY dari Kepanjen Zainab.

POTY buatan Moch. Rofiul Qorni (FTP), Isbakhul Lailatil Fibriyah (FTP), Ivan Hidayat Eko Saputro (FTP) , Aini Salsabila (FEB) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis berhasil mengalahkan 85 tim dari India, Kanada, Korea Selatan, Malaysia serta Indonesia.

AISEEF merupakan kompetisi nasional dan internasional tahunan antar universitas se-Asia dibidang science, lingkungan dan entrepreneurship.

AISEFF 2021 dilombakan pada 18-22 Februari dengan empat kategori yaitu Enterprenuer (business plan, management, marketing) , Social Science, Environmental Science (interaksi komponen fisik, kimia, dan biologi lingkungan serta hubungan dan efek komponen tersebut dengan organisme pada lingkungan), serta Innovation Science (inovasi dalam bidang Fisika Terapan, Kimia dan Biologi yang dapat berupa produk aplikasi, alat peraga dan temuan kreatif).

Kegiatan yang diselenggarakan Indonesian Young Scientist Association tersebut, bekerjasama dengan Food Technology Departmen –  Institut Pertanian Bogor (IPB), Nutrition Department – Universitas Diponegoro   (UNDIP), Universitas   Dian   Nuswantoro   (UDINUS), Indonesia   International Institute  for  Life  Sciences  (i3L), Yayasan  Prestasi  Pendidik  Indonesia,  Himpunan  Penggiat Adiwiyata Indonesia Malang Raya dan  AISEEF Organizing Committee. (DSE/Humas UB).