Potensi Bakteri Perakaran Untuk Atasi Penyakit Layu pada Jahe

Menghadapi masa pandemi seperti saat ini berbagai upaya dilakukan masyarakat agar tetap sehat, salah satunya ialah dengan mengkonsumsi vitamin dan makanan yang bergizi. Jahe menjadi komoditas rempah yang telah lama dikonsumsi dan dikenal mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh karena zat yang terkandungnya.

Sebagai komoditas andalan ekspor Indonesia, produksi jahe cenderung tidak stabil bahkan mengalami penurunan produksi sebesar 4,24% pada tahun 2018. Hal ini karena adanya serangan penyakit layu bakteri pada tanaman jahe. Penyakit layu ini mampu menurunkan produksi jahe sampai 90%.

Berdasarkan permasalahan tersebut, tiga mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yakni Naziha Diyanatur Rosiyah, Ayu Wike Widiasari dan Achmad Roekhan di bawah bimbingan Restu Ryskita Kusuma SP., MP., M.Sc melakukan kajian mengenai potensi bakteri perakaran dalam mengendalikan penyakit layu bakteri pada tanaman jahe.

Berdasarkan hasil kajian, diketahui bahwa bakteri perakaran mampu menekan penyakit layu bakteri baik diaplikasikan secara tunggal maupun dikonsorsiumkan (campuran beberapa bakteri).

Bakteri yang diaplikasikan secara tunggal pada tanaman jahe mampu menekan penyakit layu bakteri sampai 67% sehingga persentase kejadian penyakit layu 32% sedangkan pengaplikasian secara konsorsium mampu menekan penyakit layu bakteri sebesar 70% dengan persentase kejadian penyakit 10%. [NZH/Humas UB]