Badan Usaha Kesehatan (BUKes) Universitas Brawijaya (UB) melakukan uji sample COVID-19 melalui SWAB Test Antigen untuk mengetahui tingkat efektivitas dari antigen dan diprediksi akan menggantikan rapid tes.
“SWAB Test Antigen ini sudah tidak memerlukan uji lab seperti PCR test untuk meminimalisir keterbatasan laboratorium di Indonesia yang hanya berjumlah 261 lab.
SWAB Test Antigen berguna untuk daerah yang tidak memiliki lab,”kata direktur PT Oikos Perkasa Putut Satryanto sebagai perusahaan penyedia antigen.
Dia menambahkan penggunaan test antigen lebih mudah dari test Polymerase Chain Reaction (PCR) dan lebih cepat mengetahui hasil, hanya sekitar 15-20 menit. Selain itu, penggunaannya juga mudah, yaitu hanya dengan memasukkan ke nasofaring dan orofaring lalu diteteskan ekstraksi reaktif dan hasil dapat diketahui sekitar 15-20 menit.
Oleh karena itu, untuk membuktikan keakuratan SWAB Test antigen, pada Senin (5/10/2020) dilakukan uji sample SWAB Test Antigen berjumlah 30 orang, 15 persen dari kalangan umum dan sisanya merupakan civitas akademika UB.
Sementara itu, Direktur Poliklnik UB dr. Fida Rahmayanti MMRS menyampaikan bahwa sensitivitas Antigen terhadap Virus COVID-19 ini diprediksi mencapai 90-94 persen. Apabila hasil test positif maka kemungkinan besar pasien terkena virus COVID-19.
Namun, bila hasil test negatif, maka perlu dilakukan uji test lebih lanjut.
Fida juga mengingatkan standar tertinggi atau gold standar pendeteksi COVID-19 tetap menggunakan PCR.
Sebelumnya, SWAB Test Antigen telah diujikan di Universitas Indonesia (UI) lalu pengujian kedua dilakukukan di UB.
“Yang paling penting adalah harga, pemerintah menarif biaya 900 ribu untuk Test SWAB sedangkan PT Oikos Perkasa hanya menarif 30-40 persen dari harga yang diberikan pemerintah,” tambah Putut Satryanto selaku Direktur PT Oikos Perkasa.
Sehingga masyarakat dapat melakukan uji Test Swab Antigen dengan harga terjangkau.
Putut menambahkan Korea Selatan telah melakukan SWAB Test Antigen pada bulan April.
Lalu pada tanggal 17 September WHO telah menyetujui untuk memperluas penggunaan SWAB Test Antigen.
Harapannya dengan adanya Kerjasama antara PT Oikos Perkasa dengan Poliklinik UB dalam mengembangkan SWAB Test Antigen mampu menjadikan UB sebagai perguruan tinggi pelopor penanganan COVID-19 di Kota Malang [PON/IKA/RBT/Humas UB]