PMK Latih Sivitas UB Tanggap Bencana Kebakaran

Upaya dini pencegahan kebakaran telah mampu menurunkan risiko kecelakaan di lingkungan permukiman padat perkotaan dan perkantoran. Untuk itu Bagian Umum dan Perlengkapan menggelar Sosialisasi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana Kebakaran sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko terjadinya bencana di Lingkungan Kampus UB. Kegiatan tersebut digelar Jum’at-Sabtu (29-30/10/2021) di Ascent Premiere Hotel Malang dan UB Kampus II Dieng untuk kegiatan Praktik.

Sebelum pemamparan materi oleh tim Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang, Sub Koordinator Rumah Tangga Mardiantono, S.Sos melaporkan bahwa sosialisasi ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari penjaga gedung, petugas keamanan, petugas kebersihan dan juru parkir di UB. Adapun tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada sumber daya manusia di lingkungan UB agar tanggap terhadap bahaya kebakaran.

“Karena menutup kemungkinan akan terjadi kebakaran. Maka dengan kegiatan ini peserta akan tanggap apabila terjadi kebakaran dan menjadi garda terdepan untuk mencoba memadamkan api sebelum PMK datang. Kita tidak ingin kejadian beberapa waktu lalu di lingkungan UB terjadi lagi karena masih minimnya pengetahuan petugas akan mitigasi dan penanggulangan bencana kebakaran,” kata Mardiantono.

Setelah pembukaan oleh Plt Kabiro Umum dan Kepegawaian Drs. Rujita, Kepala PMK Kota Malang M. Teguh Hadi Wibowo, SH memberikan materi tentang Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung.

Apabila terjadi kebakaran di lingkungan kantor, pegawai diminta untuk tidak panik dan berusaha mencari jarak aman dari titik api. Setiap kantor biasanya telah membentuk satgas penanganan bencana, yang di dalamnya termasuk kebakaran. Satgas bertindak sesuai protokol keselamatan umum apabila terjadi bencana kebakaran.

Setiap pegawai diminta untuk tetap tenang namun bersikap waspada apabila situasi genting terjadi. Kebanyakan korban yang ditimbulkan dari kebakaran itu sendiri diakibatkan oleh situasi panic attack yang dialami oleh korban sehingga terjadi kecelakaan-kecelakaan saat kebakaran tersebut terjadi. Apabila kebakaran terjadi maka satgas bencana masing-masing unit/kantor melakukan koordinasi dan evakuasi pegawai yang masih berada dalam radius area “bahaya”.

Selain pemaparan materi oleh petugas pemadam kebakaran, peserta juga diberi kesempatan untuk melakukan simulasi secara riil bagaimana cara memadamkan api apabila terjadi kebakaran di lingkungan sekitar. Satu hal harus menjadi perhatian adalah untuk tetap tenang dan tidak panik saat terjadi bencana, khususnya kebakaran. Kepanikan biasanya akan menimbulkan minor disaster selain adanya major disaster seperti kebakaran gedung. Minor disaster adalah bencana kecil yang terjadi di luar kejadian bencana utama, khususnya saat bencana utama terjadi, misalnya kecelakaan saat bencana terjadi.

Beberapa cara yang dapat digunakan dalam rangka menanggulangi bencana kebakaran di antaranya penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), penggunaan kain/karung goni basah, dan penggunaan hydrant dan semua peserta telah melakukan praktik menggunakan alat tersebut.[dp]