Perkaya Pengetahuan, UB Adakan Kolaborasi Riset Dengan Perguruan Tinggi Dunia

Foto Prof. Jiri Hulcr Peneliti Dan Pemateri Dari Universitas Of Florida
Prof. Jiri Hulcr Peneliti Dan Pemateri Dari Universitas Of Florida

Jejaring peneliti kumbang kulit kayu Bark beetle dan kumbang ambrosia di dunia, melalui Universitas Brawijaya yang bekerja sama dengan University of Florida Amerika mengadakan pertemuan Workshop Collaboration Research di Indonesia. Kegiatan yang bertajuk FIFTH Bark and Beetle Ambrosia Academy ini berjalan pada (15/10 -18/10/2024)dengan diikuti lebih dari 30 peserta dari 12 negara peneliti-peneliti asing yang mewakili dari berbagai belahan dunia.

Ketua pelaksana Prof. Dr. Hagus Tarno Gurubesar Fakultas Pertanian UB menceritakan pada Prasetya bahwa acara tersebut terlaksana dari sebelumnya sering berkomunikasi dalam group penelitian.

” Kegiatan ini sebenarnya diawali dari projek yang didanai dari National Science Foundation (NCF) Amerika, merupakan dana besar yang diberikan peneliti Amerika yang berkolaborasi dengan peneliti-peneliti asing,” katanya.

Disampaikannya pada diskusi dua tahun terakhir, kelompok peneliti berkeinginan untuk mengadakan kegiatannya di Indonesia. Kegiatan tersebut akhirnya terwujud dan difasilitasi oleh salah satu peneliti dari University of Florida, Professor Jiri Hucr.

“Berangkat dari personal-personal peneliti masing-masing perguruan tinggi, saya minta ijin UB dalam hal ini Rektor Universitas Brawijaya dan Alhamdulillah berkenan dan memfasilitasi kegiatan ini dibawah pengelolaan Lembaga Riset Terpadu (LRT) UB,” kata Prof. Hagus.

Workshop ini menghadirkan pemateri dari berbagai negara, antara lain Prof. Jiri Hulcr sendiri dari University of Florida, Dr. Sarah Smith dari Michigan State University Amerika, Prof. Simon Lowson dari University of the Sunshine Coast, Australia. Dr. Lei Gao dari Shanghai Academy of Landscape Architecture Science and Planning China, dan Prof. Hagus Tarno dari Universitas Brawijaya.

Foto Prof Hagus Tarno
Foto Prof Hagus Tarno

“Dalam kesempatan ini, kita mendapatkan banyak hal. Kami berkumpul disini dalam rangka untuk mengkaji lebih mendalam, berdiskusi dan meng-update penelitian-penelitian yang sebelumnya kami lakukan bersama terkait dengan Ambrosia dan Bark Beetle  yang merupakan jenis kumbang yang menyerang pada kulit kayu),” kata Prof. Hagus.

Dikatakan terdapat dua kelompok kegiatan, yang pertama Symposium, kegiatan ini mengundang banyak orang yang interest terhadap penelitian dan ingin meng-update tentang kumbang Ambrosia dan Bark Beetle.

Selain dihadiri peneliti dari BRIN, karantina tumbuhan dan peneliti dari Indonesia lainnya , acara ini dihadiri peneliti dari berbagai negara asing seperti Australia, Amerika, dan China. Kemudian peneliti dari Asia Tenggara ada Laos, Thailand, Vietnam dan Cambodia. Sedangkan peneliti dari Eropa ada negara Slovenia dan Belgium.

Dalam kesempatan ini University of Florida sudah menyiapkan sekitar 30 boxs spesies sample serangga Ambrosia yang sudah diawetkan untuk diidentifikasi bersama.

Sementara kegiatan kedua adalah workshop untuk meningkatkan kapasitas masing-masing peserta tentang identifikasi serangga-serangga atau kumbang Ambrosia dan kumbang kulit kayu.

Selain itu, peserta juga diajak melakukan praktek lapang bagaimana mereka mengoleksi dan mengidentifikasi berbagai sample serangga yang ada di UB Forest, pada akhirnya sample-sample yang telah identifikasi itu akan koleksi dan disimpan di Universitas Brawijaya.

Prof. Hagus berharap kegiatan ini berkelanjutan dan bisa menjadi daya tarik untuk menarik banyak peneliti asing untuk datang ke brawijaya dan bisa focus pengembangan terkait Ambrosia dan Bark Beetle.

Wakil rektor bidang Akademik Prof. Dr. Imam Santoso S.P., M.P menyambut baik Kerjasama UB dan University of Florida.
“Workshop ini merupakan upaya kita untuk berkolaborasi dengan banyaknya perguruan tinggi diluar negeri dan kita sangat senang karena ini menunjukan UB banyak memiliki relasi yang sangat kuat dengan perguruan tinggi besar di dunia,” katanya.

“Dan karena itu kita bisa menghadirkan peserta dari berbagai dunia , yang ini merupakan kepercayaan UB menjadi penyelenggara untuk kegiatan ini” katanya.
FIFTH Bark and Ambrosia Beetle Academy ini dihadiri dari berbagai negara, dengan berbagai background latar belakang dan perspektif berbeda, ada yang sebagai akademik, lembaga riset, dari government, bisa saling berdiskusi dan berkolaborasi dalam upaya memperkaya pengetahuan dan sharing pengalaman.

Prof. Imam juga menyampaikan bahwasanya UB sangat terbuka bagi mereka untuk terus berkolaborasi dalam jangka panjang.

“Kami juga undang mereka juga untuk bergabung dalam program Adjanct Professor, Visiting Lecture dan Riset Kolaborasi.
Melalui itu kita akan terus ini meningkatkan relasi hubungan dengan perguruan tinggi di dunia, dan termasuk peneliti dari lembaga riset yang dengan itu posisi kita di dunia internasional diperhitungkan, baik secara akademik maupun dalam kaitannya kontribusi kita bagi pembangunan baik di tingkat nasional maupun internasional,” kata Prof. Imam

Sementara Prof. Jiri Hulcr menyampaikan terimakasih dan sangat mengapresiasi atas segenap dukungan Universitas Brawijaya dalam mendukung kelancaran terlaksananya acara Simposium dan Workshop “Bark and Ambrosia Beetle Academy”.

” Kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, SSi., MSi., PhD. Med. Sc. dan Wakil Rektor bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP. Kegiatan ini adalah awal kegiatan kerja sama yang panjang antara Universitas Brawijaya dan Universitas Florida,” katanya.
Prof. Jiri Hulcr mengatakan setelah kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pelatihan pada bulan Mei hingga Juni 2025 mendatang di Universitas Florida.
“Khusus diberikan bagi peneliti dari Indonesia, Universitas Florida akan memberikan satu kuota untuk Universitas Brawijaya guna mendukung penelitian dengan tema Bark and Ambrosia Beetle ini,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan kuota tersebut berupa Biasiswa berupa tiket pesawat PP, akomodasi, dan biaya hidup selama mengikuti pelatihan di Universitas Florida.
Diharapkan Peneliti dari Universitas Brawijaya juga bisa mengikuti, membantu pelaksanaan kegiatan di UB dan untuk yang selanjutnya akan berlanjut berupa penelitian bersama antara Universitas Florida dan Universitas Brawijaya. (KAN/Humas UB)