
Universitas brawijaya(UB) melalui Badan, Amil, Zakat,dan Shodakoh (BAZIS) UB menggelar kegiatan Khitanan Massal untuk membantu memfasilitasi anak-anak dari pegawai UB dan masyarakat seputar kampus yang secara ekonomi memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan, Sabtu (28/9/2024) di Gedung Rektorat lantai 1 Universitas brawijaya, Malang.
“Targetnya bagaimana kaum muslimin adik-adik ,anak-anak yang sudah layak melaksanakan proses khitan ini bisa dibantu, karena jangan sampai faktor ekonomi mereka terkendala dan menunda. Dengan diadakannya khitan bersama teman sebaya, secara psikologis anak-anak tersebut saling terkuatkan,” kata Ketua BAZIS UB Prof. Dr. Imam Santoso, MP.
Salah satu wujud kepedulian Bazis UB dalam memberikan kontribusi positif ini terselenggara berkat kerjasama dengan Asosiasi Dokter Khitan Indonesia (ASDOKI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Malang, serta didukung Koperasi Jasa Pegawai Republik Indonesia (KJPRI) UB, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP FIA UB.
”Alhamdulillah kerjasama dengan Asdoki yang berkolaborasi dengan berbagai pihak selama 3 tahun ini berjalan dengan sangat baik, telah memberikan fasilitas berupa bantuan tenaga, dokter ahli, dan peralatan medis dengan hasil yang sangat baik juga, hal ini bisa dilihat adik-adik yang melakukan khitanan sudah bisa beraktivitas seperti biasanya dengan keluhan yang sangat sedikit,” kata Prof Imam.
Lebih lanjut Prof. Imam mengatakan kegiatan ini akan terus diadakan dan tetap dilanjutkan sebagai salah satu fasilitas dalam melaksanakan ibadah bagi keluarga-keluarga yang memang membutuhkan untuk dibantu dalam proses khitan, dan hal ini juga bagian dari syiar kita, BAZIS mendorong untuk para keluarga muslim untuk melakukan proses khitan bagi anak-anaknya yang telah memenuhi syarat.
Ketua panitia pelaksana Dr. Ahmad Imron Rozuli, SE., M.Si., mengatakan kegiatan rutin khitanan massal yang diselenggarakan Bazis Universitas Brawijaya ini sekaligus dalam rangka memperingati maulid Nabi besar Muhammad SAW. Acara ini mengudang dari anak-anak stakeholder Universitas Brawijaya dan warga lingkungan disekitar Brawijaya maupun di seputar lingkungan kampus Brawijaya yang lain.
“Program ini bertujuan untuk merekatkan hubungan antara kita, UB sebagai bagian misi sosial Brawijaya yang diemban oleh Bazis,” katanya.
Dikatakan peserta yang terdaftar ikut melaksanakan khitanan massal ini kurang lebih diikuti 100 anak khitan.
“Dengan dilakukan acara ini di Universitas Brawijaya diharapkan anak-anak tersebut nantinya tetap ingat ketika melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi menjadi bagian dari Universitas Brawijaya”, sambungnya.
Proses khitanan massal ini menyediakan delapan bilik pelayanan, ditangani dokter-dokter ahli dari Asdoki, dan didukung peralatan-peralatan dengan teknologi baru telah berjalan dengan lebih baik, cepat dan lancar.( KAN/Humas UB/Humas UB).