Artritis Rematoid (AR) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan kronis yang menyebabkan nyeri sendi, pembengkakan, kekakuan, hilangnya fungsi sendi, dan kematian dini. Kerusakan sendi struktural dapat mengakibatkan cacat permanen. Demikian disampaikan Andrijani Sumarahinsih dalam disertasinya yang berjudul “Sistem Perangkat Lunak Interactive Analyser untuk Meningkatkan Intraclass Correlation Coefficient pada Pembacaan Radiografi Tangan Artritis Rematoid“. Ujian Terbuka Disertasi ini digelar Selasa (18/10/2016), di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB).
Dikatakan Andrijani, untuk mengetahui tingkat keparahan kerusakan sendi dilakukan penilaian radiografi. Namun penilaian radiografi biasanya berdasarkan pada pengukuran manual yang membutuhkan waktu dan menghasilkan penilaian subyektif. Hal tersebut disebabkan oleh variasi antar-pengamat dan konsistensi pengamat, serta keahlian pengamat yang terbatas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun sistem perangkat lunak interactive analyser (INTERNAL) yang bisa digunakan oleh pengamat secara interaktif dalam menganalisis dan menilai radiografi tangan pasien AR dengan konsistensi yang lebih baik.
Uji konsistensi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi pembacaan pada pengamatan tunggal (inter-observer consistency) dan pengamatan rata-rata (intra-observer consistency) menggunakan klasifikasi nilai Intraclass Correlation Coefficient (ICC).
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 46 penderita yang didiagnosa penyakit AR berdasarkan kriteria klasifikasi ACR/EULAR 2010 oleh dokter konsultan rematologi di Poli Penyakit Dalam, Bagian Rematologi, RS Saiful Anwar Malang.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan sistem INTERNAL oleh pengamat secara interaktif dalam menganalisis dan menilai erosi sendi dan penyempitan celah sendi pada radiografi tangan AR dapat meningkatkan konsistensi antar pengamat.
Dr. Andrijani Aumarahinsih, ST., MT lahir di Malang, 2 Agustus 1971. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Elektronika di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, dan Magister Elektronika dari Universitas Brawijaya. Saat ini Ia bekerja sebagai dosen di Politeknik Negeri Kupang. [Irene/Humas UB]
