Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Virgin Coconut Oil di Kelurahan Cemorokandang

Penduduk pralansia dan lansia di Kelurahan Cemorokandang, Kota Malang, memiliki risiko tinggi terhadap penyakit degeneratif akibat penurunan fungsi organ tubuh. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konsumsi makanan sehat, termasuk suplemen seperti Virgin Coconut Oil (VCO), masih perlu ditingkatkan. Selain itu, harga VCO yang dianggap mahal menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat.

Untuk memberikan solusi, diadakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan VCO mandiri pada (13/7-14/7/2024). Pelatihan ini bertujuan agar masyarakat dapat memproduksi VCO dengan biaya yang lebih terjangkau. Kegiatan ini melibatkan 28 peserta dari 11 Rukun Warga (RW) dan kelompok kerja (POKJA) setempat, yang mendapatkan materi tentang manfaat kesehatan VCO serta langkah-langkah praktis dalam proses pembuatannya.

Peserta pelatihan tidak hanya memperoleh pengetahuan teoretis tetapi juga diberikan alat sederhana untuk mencoba dan menerapkan cara pembuatan VCO secara mandiri di rumah. Hal ini bertujuan agar pelatihan menjadi lebih aplikatif dan memberikan dampak langsung pada kehidupan masyarakat.

Kegiatan ini diprakarsai oleh tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Dr. Ir. Erni Yudaningtyas, M.T., bersama anggota Dr. Ir. Bambang Siswojo, MT, Goegoes Dwi N., S.T., M.T., dan Dr. Ir. Moch. Rusli, Dipl. Ing.. Program ini juga melibatkan 12 mahasiswa dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, sebagai pendukung teknis.

Dukungan penuh diberikan oleh Pemerintah Kelurahan Cemorokandang. Hadir dalam acara tersebut Ketua Penggerak PKK Kelurahan, Dra. Nurjanah, MM, yang memberikan motivasi kepada peserta, serta Ahmad Ridwan, SE, Lurah Cemorokandang, yang memberikan sambutan penutup pada kegiatan tersebut.

Antusiasme peserta sangat tinggi, tercermin dari hasil evaluasi tingkat kepuasan yang menunjukkan 62,5% sangat puas dan 37,5% puas. Hal ini menegaskan bahwa pelatihan ini relevan dengan kebutuhan masyarakat dan mampu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya VCO sebagai suplemen kesehatan.

“Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat memproduksi VCO secara mandiri, sehingga mampu meningkatkan kesehatan sekaligus mengurangi beban ekonomi. Keberhasilan program ini diharapkan menjadi model bagi inisiatif serupa di wilayah lain yang memiliki tantangan kesehatan dan ekonomi yang sama,” kata Dr. Erni. (*/Humas UB)