Pentingnya Strategi Pemilihan Prodi dalam SNPMB 2024

Universitas Brawijyaa (UB) pada Selasa,(23/1/2024) menyelenggarakan Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2024/2025 kepada Guru BK dari SMU se-Malang Raya.

Kegiatan yang diadakan di Gedung Widyaloka ini secara langsung dibuka oleh Direktur Direktorat Administrasi dan Layanan Universitas Brawijaya Dr. Rosihan Asmara, SE., MP., dan dihadiri kurang lebih 200 peserta. Sedangkan pembicara dalam sosialisasi kali ini disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademi Heri Prawoto Widodo, S.Sos., MAB serta Kepala Sub Divisi Kehumasan UB Tri Wahyu Basuki, SE.

Dalam sambutannya Dr. Rosihan Asmara, SE., MP., menjelaskan bahwa penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Brawijya 20245 – 2025, terdiri dari 2 skema yaitu skema nasional (SNBP dan SNBT) serta skema Mandiri. Skema itu sekarang sedang disiapkan oleh tim di UB dengan berbagai macam skenario.

“UB senantiasa memberikan kesempatan yang sama kepada peserta didik dengan melakukan seleksi yang ketat, oleh karena itu bapak ibu sekalian kami mohon untuk benar-benar disiapkan anak didiknya untuk menghadapi persaingan tersebut, tidak cukup mempersiapakan secara akademik tetapi yang paling penting adalah strategi,” ujar Rosihan mengawali sambutannya.

Rosihan menjelaskan bahwa strategi dalam mengambil atau memilih program studi itu sangat penting karena kalau kita salah strategi kita akan bersaing dalam tahap yang lebih kompetitif

“Oleh karena itu nanti bapak ibu bisa menanyakan secara jelas dan lengkap kepada tim disini, bagaimana strategi yang tepat. Karena kita tidak bisa dalam tanda kutip bahasa jawanya “Lek-lekan”, pokoknya daftar, pokoknya ingin. Tidak bisa seperti itu karena sekarang berbeda, kecuali memang sangat excellence,” jelasnya.

“Apalagi sekarang ada sistem penalti, jadi kalo sudah diterima diseleksi pertama nasional sudah tidak bisa daftar lagi dimanapun. Kalau dulu pokoknya keterima, nanti cadangannya bisa daftar kemana-mana. Sekarang sangat ketat, memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta tes. Oleh karena itu nanti mohon diskusikan bersama-sama karena tahun ini ada perubahan skenario tersebut,” tamba Rosihan.

Selain itu Rosihan juga menegaskan bahwa tentang penerimaan mahasiswa baru seleksi nasional itu 100% sistem penerimaannya itu tersistem dipusat. Universitas Brawijaya tidak sama sekali ikut campur di sistem.

“Oleh karena itu nanti mohon pengertiannya, kalau misalkan ada anomali penerimaan, kami juga membuka masa sanggah, kalau memang kami bisa menjawab kami akan menjawab, kalo tidak, akan kami teruskan ke Panitia Pusat. Begitujaga nanti di SNBT itu juga 100% ditangani Panitia Pusat,” jelas Rosihan.

Untuk yang Mandiri, dalam pemaparannya Rosihan menyampaikan skenarionya kurang lebih hampir sama seperti di Pusat, karena memang UB mengadopsi dari pusat, karena rumus-rumusnya dan sebagainya itu dari pusat dan ada POB-nya (Prsedur Operasional Baku) dan ketentuannya, UB tinggal mengadopsinya saja. Sedangkan kuotanya akan ditampilkan secara jelas di website Selma UB.

Namun begitu, Rosihan juga menyarankan agar selain mencermati kuotanya, juga dilihat sistem pembayarannya IPI dan UKT nya.

“Khususnya mandiri, kuotanya akan ditampilkan secara jelas di website Selma. Juga dipertimbangkan memilih prodi itu bukan hanya berdasarkan kemampuan akademik tetapi mohon maaf juga nanti dipertimbangkan juga kemampuan financialnya karena nanti disitu ada perbedaan UKT dimana ada komponoen IPI disana,” pungkasnya. (ron/humasub)