Pengmas Prostodonsia Usung Tema Pentingnya Pembuatan Gigi Tiruan

Penyampaian materi di Puskesmas Mojolangu, Malang

Kompartemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya (FKG UB) melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat UB, Rabu (14/12/22) di Puskesmas Dinoyo, Malang dan Rabu (28/12/22) di Puskesmas Mojolangu, Malang.

Kegiatan ini mengusung tema yang linear dengan bidang prostodonsia, yakni “Pentingnya Pembuatan Gigi Tiruan”. Melalui tema tersebut,  masyarakat diajak untuk dapat memahami tentang penyebab kehilangan gigi, dampak dan efek kehilangan gigi, macam gigi tiruan, perawatan gigi tiruan, dan informasi lainnya tentang perawatan rehabilitatif di bidang kesehatan gigi dan mulut.

Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk merawat kondisi kehilangan gigi (ompong) menjadi latar belakang tim pengmas yang beranggotakan drg. Fatima, Sp. Pros; drg. Diwya Nugrahini H.,Sp. Pros; drg. Citra Insany I., M.Med.Ed.; drg. Sinta Candra W., M.Biomed; Hafizh Haidar P., S.K.G.; dan Oswalda Rena K., S.K.G.

Dalam kegiatan tersebut tim pengabdian masyarakat melakukan penyuluhan kepada kader-kader lansia puskesmas yang memiliki peran besar dalam meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya di bidang kesehatan.

Video animasi dipilih sebagai media penyuluhan untuk memudahkan para kader memahami materi dengan bantuan gambar ilustrasi. Para kader juga difasilitasi untuk melakukan tanya jawab dengan para pemateri.

Antusiasme para kader puskesmas pada sesi tanya jawab membuat penyampaian materi terasa lebih interaktif sehingga mereka lebih mudah menangkap bahasan yang disajikan. Peningkatan pengetahuan dapat diamati dari hasil post-test kader yang menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan nilai pre-test.

Dengan total 100 kader, yakni 80 Kader Puskesmas Dinoyo dan 20 Kader Puskesmas Mojolangu yang hadir dalam program ini, Ketua Pengmas Kompartemen Prostodonsia FKG UB drg. Fatima, Sp. Pros menyampaikan bahwa materi yang disampaikan dalam bentuk video animasi sangat efektif dalam menyampaikan pesan sehingga dipilih sebagai metode penyuluhan dalam kegiatan ini agar mudah dimengerti dan dipahami oleh para kader karena disampaikan dalam bentuk visual. Selain itu, penyampaian akan lebih menarik.

“Agenda ini diharapkan menjadi batu loncatan untuk menyadarkan masyarakat agar peduli terhadap kondisi kehilangan gigi sebagai upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut yang akan berdampak pada tercapainya kualitas hidup di masa yang akan dating,”katanya. Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan untuk puskesmas dan foto bersama.