Ketertarikannya untuk belajar bahasa Spanyol membuat Karina Pravita Putri memilih Chile sebagai negara tujuan dalam program Indonesia International Student Mobility Award (IISMA). Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) ini berhasil mendapat kesempatan belajar selama satu semester di Pontificia Universidad Catolica de Chile.
Mahasiswi S-1 Ilmu Komunikasi itu telah mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi IISMA sejak semester dua setelah mendengar cerita dari kakak tingkatnya. Dirinya merasa program IISMA merupakan sebuah kesempatan yang besar untuk mencari pengalaman belajar di luar negeri.
“Ketika aku tau IISMA, aku ngerasa ini sebuah kesempatan yang gede banget. Ini bisa menjadi hal baru yang bisa aku coba selama perkuliahan ini,” katanya.
Menurutnya, pengalaman saat menjalani program IISMA sangat unik. Karina mengalami weather shock karena harus beradaptasi dengan musim dingin yang sedang terjadi di Chile. Dia mengaku sempat mengalami demam saat minggu pertama tiba di negara selatan Amerika Serikat itu.
“Aku disana nyalain pemanas ruangan sampe 24/7 karena memang dingin banget,” ceritanya.
Untuk mobilisasi, Karina mengungkapkan bahwa dirinya tidak kesusahan sama sekali. Jalur transportasi umum yang sudah tersedia di Chile sangat mudah dipahami sehingga tidak membingungkan penumpang walaupun baru pertama kali kesana.
“Waktu hari pertama saja aku sudah bisa mempelajari jalur yang ada di sana,” ungkapnya.
Karina menyampaikan beberapa kali menghadiri acara Asado atau biasa disebut barbeku dengan warga lokal. Saat menghadiri acara itu, dirinya merasa seperti bersama keluarga. Dia disambut baik dengan warga lokal, walaupun ia merupakan orang asing.
“Di acara Asado itu kita makan bareng, nyanyi-nyanyi, dan ngobrol santai gitu. Lalu ada juga hidangan sampingannya berupa keju, soy sauce, dan chips. Mereka suka banget makan chips yang dikasih keju sama soy sauce,” sampainya dengan antusias.
Selama satu semester kuliah di Pontificia Universidad Catolica de Chile, Karina mengambil program Spanish A1 dan A2, Persuasive communication, language culture & mind, dan english dialects. Selain itu, untuk menambah kemampuannya dalam berbahasa spanyol, dia mengikuti kursus secara mandiri. Dari hari senin hingga hari jumat, sebelum perkuliahan dimulai Karina kursus bahasa Spanyol terlebih dahulu.
“Karena di Indonesia sudah tertarik dengan bahasa Spanyol, jadi aku pikir kenapa gak sekalian aja aku belajar bahasa Spanyol di Chile yang memang bahasa nasionalnya itu memakai bahasa Spanyol,” katanya.
Bagi mahasiswa yang sedang berjuang untuk IISMA, dia berpesan untuk tetap terus berjuang dan menikmati setiap proses yang ada. Walaupun jika nantinya tidak mendapatkan kesempatan belajar ke luar negeri melalui IISMA, banyak jalan lainnya yang dapat ditempuh. (FRH/OKY/Humas UB).