Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya yang diketuai oleh Dr. Irfan H. Djunaidi, M.Sc., IPM, ASEAN Eng., beranggotakan Dr. Achadiah Rachmawati, Dr. drh. Rositawati Indrati, dan Prof. Siti Azizah, telah melakukan kegiatan pengabdian untuk meningkatkan produktivitas ayam Jowo Super (Joper) di Kabupaten Kediri. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan kelompok peternak ayam kampung “Laskar Unggas” yang berlokasi di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, salah satu sentra peternakan unggas terbesar di Kabupaten Kediri.
Ayam Joper merupakan hasil persilangan antara ayam kampung dengan ayam ras petelur, yang dirancang untuk menghasilkan ayam pedaging unggul dengan produktivitas lebih baik. Perkembangan kedua otot utama pada ayam Joper, yaitu otot dada dan paha, menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan produksi daging. Melihat potensi tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat berupaya mengembangkan potensi ayam Joper sebagai sumber protein hewani masyarakat.
Kelompok ternak “Laskar Unggas”, yang telah berdiri sejak tahun 2014, mengalami pasang surut dalam usahanya, terutama saat pandemi COVID-19. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pada masa pandemi menyebabkan gangguan dalam pengiriman ayam hidup, yang berdampak pada kelangsungan usaha kelompok tersebut.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, kegiatan Pengabdian Masyarakat ini difokuskan pada tiga aspek utama, yaitu pertama perbaikan manajemen pemeliharaan, kedua pembuatan bank pakan mandiri, dan ketiga peningkatan pengetahuan pemasaran produk ayam Joper. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui Forum Discussion Group (FGD), penyuluhan, dan pelatihan langsung kepada para peternak. Dalam wawancara pada tanggal 20 Juli 2024, Dr. Irfan H. Djunaidi menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh peternak ayam Joper dari hulu ke hilir, terutama setelah kegagalan produksi pada masa pandemi.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini berhasil memberikan dampak positif bagi kelompok peternak “Laskar Unggas”.
Selain perbaikan manajemen pemeliharaan dan produksi, tim juga memberikan bantuan berupa pakan ternak dan freezer. Freezer ini digunakan untuk menyimpan karkas ayam Joper sementara, khususnya saat harga pasar tidak menguntungkan, sehingga dapat diawetkan sebelum diolah lebih lanjut menjadi produk bernilai tambah seperti ayam bakar atau ayam bumbu.
Drs. Muchlisin, selaku Wakil Ketua Kelompok Laskar Unggas, berharap program ini dapat membantu memulihkan usaha peternakan yang sempat terpuruk selama pandemi, dan mendorong anggota kelompok yang beralih profesi untuk kembali berternak.
“Kami berharap dengan adanya peningkatan manajemen dan fasilitas ini, penjualan karkas ayam Joper dapat meningkat signifikan,” ujarnya.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini tidak hanya membantu memperbaiki kondisi usaha peternak pasca-pandemi, tetapi juga membuka peluang untuk peningkatan produksi ayam Joper di masa depan, sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam menyediakan sumber protein hewani bagi masyarakat.
Dengan kerja sama yang kuat antara Universitas Brawijaya dan kelompok peternak, diharapkan kelompok “Laskar Unggas” akan kembali berjaya dan mampu berkontribusi pada perekonomian lokal melalui usaha peternakan ayam Joper yang semakin berkembang. (tim/mtn/Humas UB).