
Sebagai bentuk implementasi dari Tridharma Perguruan Tinggi, Universitas Brawijaya melalui Achmad Muwafik Saleh, S.Sos., M.Si, telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat berjudul “Pemuda Relawan Digital Marketing Solusi Pemasaran Produk UMKM Kota Malang.” Kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Tanwir Al Afkar Tlogomas Malang pada 10 September 2023
Perubahan paradigma pemasaran produk dari konvensional ke digital marketing telah memberikan fleksibilitas yang besar bagi pelaku ekonomi untuk memasarkan dan mengembangkan bisnisnya serta area bisnisnya sekaligus memotong jalur rantai pemasaran yang selama ini terkesan terlalu panjang dan hight cost. UMKM di desa sebagai pelaku ekonomi riil di masyarakat perlu memanfaatkan potensi digital marketing perlu memanfaatkan potensi Digital marketing. Namun di satu sisi kompetensi yang dimiliki para pelaku UMKM masyarakat terkesan minim sementara kelompok masyarakat mudah generasi Z yang melek teknologi perlu dilibatkan untuk berkontribusi dalam pengembangan UMKM Desa melalui program Pemuda relawan Digital Marketing.
Achmad Muwafik Saleh, selaku pemimpin kegiatan ini, menjelaskan bahwa pelatihan digital marketing untuk pemuda relawan diadakan untuk memberikan keterampilan kepada UMKM sekaligus mendampingi mereka dalam proses pemasaran produk melalui pemanfaatan pemuda relawan digital marketing.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2019, sekitar 12,6 juta UMKM di Indonesia masih belum memanfaatkan platform digital untuk bisnis mereka. Survei yang dilakukan oleh Facebook dan Bain and Company pada tahun 2020 menunjukkan bahwa hanya sekitar 18% pelaku UMKM di Indonesia yang memiliki keahlian digital marketing yang memadai.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan keterampilan kepada UMKM sekaligus mendampinginya dalam proses melakukan pemasaran produk melalui para pemuda relawan Digital marketing,” tegas Ahmad Muwafik Saleh, ketua program Pengabdian Masyarakat FISIP Universitas Brawijaya.
Data dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang tahun 2019 menunjukkan bahwa sebanyak 45% UMKM di Kota Malang berasal dari desa atau kelurahan. Dari jumlah tersebut, sekitar 30% UMKM di Kelurahan sudah menggunakan media sosial sebagai alat pemasaran, sedangkan sekitar 15% UMKM di desa atau kelurahan sudah memiliki website untuk bisnis mereka.
Berdasarkan survei Bank Indonesia tahun 2020, sebanyak 58,7% pelaku usaha mikro di Kota Malang telah memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran, sementara 21,7% dari mereka memiliki website untuk bisnis mereka. Data Badan Pusat Statistik Kota Malang tahun 2020 juga menunjukkan peningkatan pengguna internet di Kota Malang dari 65,25% pada tahun 2019 menjadi 70,77% pada tahun 2020, menandakan peluang besar untuk mengakses masyarakat melalui digital marketing.
Pada kesempatan tersebut, Muwafik berharap agar setiap kelurahan memiliki para pemuda relawan digital yang dapat didorong oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mendampingi UMKM di daerah masing-masing, dengan tujuan meningkatkan pemasaran produk dari anggota UMKM setempat. Upaya ini diharapkan dapat membantu mensejahterakan masyarakat melalui pemanfaatan media sosial sebagai peluang untuk membangun kekuatan pemasaran bagi UMKM di setiap desa dan kelurahan di Kota Malang.(Muwafik/WDD/Humas UB)