Pembukuan Asal Usul Desa Bogoarum oleh Mahasiswa Membangun Desa Kelompok 853

Mahasiswa Membangun Desa Kelompok 853 di Desa Bogoarum melaksanakan inisiatif sosial dengan mengabadikan asal usul Desa Bogoarum melalui kegiatan pembukuan. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya dan sejarah Desa Bogoarum serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang akar budaya yang kaya di masyarakat.

Dengan semangat kebersamaan dan antusiasme yang tinggi, Kelompok 853 bekerja sama dengan warga setempat dalam menyusun kisah-kisah lisan dan dokumentasi bersejarah tentang desa tersebut. Proyek pembukuan ini mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari legenda-legenda kuno hingga cerita-cerita perjuangan nenek moyang dalam membangun desa.

“Kami merasa tertantang untuk membantu masyarakat Desa Bogoarum mengabadikan kisah-kisah berharga mereka yang seringkali hanya beredar secara lisan. Dengan pembukuan ini, kami berharap warisan budaya dan nilai-nilai luhur dari para pendahulu dapat dijaga dan diteruskan kepada generasi mendatang,” ujar Vera Putri, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proyek tersebut.

Sebagai bagian dari kegiatan pembukuan, mahasiswa-mahasiswa tersebut juga melakukan wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat yang telah menjadi saksi hidup berbagai peristiwa penting di Desa Bogoarum. Selain itu, mereka juga memetakan situs-situs bersejarah dan melacak jejak-jejak kebudayaan yang masih lestari di desa tersebut.

Kepala Desa Bogoarum, Bapak Suyanto, memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya kolaboratif para mahasiswa dalam melestarikan warisan budaya desa. “Kegiatan pembukuan ini merupakan langkah konkret dalam merawat identitas budaya kita. Saya sangat mengapresiasi para mahasiswa yang mau ikut serta dan berkontribusi untuk memperkaya pengetahuan tentang sejarah dan budaya Bogoarum,” ungkapnya.

Kegiatan pembukuan asal usul Desa Bogoarum ini diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi komunitas masyarakat di daerah lain untuk melibatkan generasi muda dalam melestarikan warisan budaya lokal. Selain itu, upaya ini dapat meningkatkan rasa kebanggaan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kekayaan budaya sebagai bagian dari identitas nasional.

Proyek pembukuan ini rencananya akan berlanjut dalam beberapa tahap yang melibatkan lebih banyak mahasiswa dan pemuda-pemudi desa untuk bersama-sama menjaga dan menghargai warisan leluhur mereka. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat Desa Bogoarum dan menjadi langkah awal dalam merawat dan mengangkat kearifan lokal demi keberlanjutan budaya Indonesia. (*/OKY/Humas UB)