
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP-UB) secara resmi membuka pelaksanaan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), Kamis (18/02/2021). Pembukaan dilakukan secara langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir Damanhuri, MS, dan sekaligus melepas 215 mahasiswa yang mengikuti program tersebut untuk Semester Genap TA 2020/2021.
Dalam sambutannya, Damanhuri menyampaikan, saat ini terjadi pergeseran mendasar dalam memandang peran perguruan tinggi dalam pembangunan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional melalui Dirjen Dikti mendorong perguruan tinggi untuk terus meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan masyarakat dan pengembangan SDM, sehingga diharapkan muncul akselerasi pembangunan nasional yang salah satunya melalui implementasi MBKM di Perguruan Tinggi.
“MBKM diharapkan dapat menjadi katalis bagi terbentuknya link-and-match, kultur pendidikan tinggi yang dekat dengan realitas dan berpartisipasi aktif sekaligus sebagai bagian dari solusi pemasalahan di masyarakat,” ujar Damanhuri.
Melalui Dirjen DIKTI, program MBKM dicanangkan sejak awal tahun 2020. Dan pada bulan April 2020 diluncurkan buku panduan Kampus MBKM yang dalam implementasinya melibatkan 8 bentuk pembelajaran, yaitu pertukaran mahasiswa, magang, penelitian, mengajar di unit pendidikan, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, proyek mandiri, dan membangun desa.
“UB merespon hal ini dengan cepat melalui Peraturan Rektor No 34 tahun 2020 tentang Kurikulum Program Studi MBKM, kemudian juga penyusunan pedoman implementasi Kampus Merdeka-Merdeka Belajar yang menjadi rujukan fakultas dan program studi dalam implementasi MBKM,” ungkapnya.

FP-UB, khususnya Program Studi Agribisnis, menindaklanjuti semangat implementasi program MBKM, yang akhirnya mendapat kesempatan mengakses dana hibah MBKM DIKTI tahun 2020. Dan pada Februari 2021 bersama dengan 4 program studi lainnya di UB, PS Agroekoteknologi mengajukan usulan PK-KM (Program Kompetisi-Kampus Merdeka) dari Dirjen Dikti dan pengumuman usulan dijadwalkan bulan April 2021.
Dalam rangka implementasi MBKM, FP-UB secara bertahap membuka serangkaian kerjasama dengan pihak luar, membentuk petunjuk teknis pelaksanaan MBKM di Program Studi Agribisnis dan Program Studi Agroekoteknologi, berpartisipasi sebagai host lokakarya on-line FKPTPI pada tanggal 30 November 2020 dengan agenda membentuk kesepakatan dalam implementasi MBKM seluruh Perguruan tinggi pertanian di Indonesia, melakukan serangkaian sosialisasi dengan dosen dan mahasiswa terkait implementasi MBKM, dan juga tercatat tiga kali sarasehan dengan mitra MBKM FP-UB.
Sejak pelepasan mahasiswa MBKM dan juga Pembukaan MBKM FPUB dengan mitra, FP-UB mencatat terdapat 33 mitra yang telah terlibat aktif dalam implementasi MBKM. Mitra MBKM FP-UB berasal dari instansi pemerintah, balai litbang, pusat-pusat penelitian, perusahaan swasta, perusahaan nir-laba, SMA, SMP, BUMDes, dan juga lembaga swadaya masyarakat dalam Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S).
“Dukungan mitra yang luar biasa atas pelaksanaan MBKM FP-UB, membuka harapan besar implementasi MBKM berdampak positif. Tidak hanya pada mahasiswa yang lebih mandiri, kreatif, dan punya kapasitas menghadapi tantangan ke depan, tetapi juga membuka peluang munculnya positif eksternaliti yang lebih besar dari interaksi harmonis perguruan tinggi-swasta-masyarakat-pemerintah,” paparnya.
Implementasi MBKM mahasiswa dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan di era pandemi Covid-19, sehingga tidak terdapat mobilitas signifikan dalam implementasi MBKM ini. Pemilihan lokasi mitra disesuaikan dengan lokasi terdekat domisili mahasiswa. Ditinjau dari sebaran lokasi implementasi MBKM mahasiswa adalah Jawa Timur, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Sumatera Utara. Pada akhir kegiatan, mahasiswa akan mendapatkan rekognisi kredit maksimal 20 sks dan mendapatkan sertifikat pelaksana MBKM Periode 1 FP-UB.
Pada akhir sambutannya, Ia berharap agar kemitraan MBKM terus dikembangkan untuk kemanfaatan lebih besar bagi perguruan tinggi, perusahaaan, dan juga seluruh masyarakat. “Harapan ini tentu merupakan buah dari kerjasama yang saling mendukung semua pihak dalam rangka berperan aktif dalam pembangunan SDM dan pembangunan seluruh bangsa Indonesia,” pungkas Damanhuri. [SUJ/Humas UB]