Lima dosen Universitas Brawijaya, bersama dengan sebelas mahasiswa, melaksanakan program Doktor Mengabdi Tahun 2024 bertema “Peningkatan Nilai Ekonomi Maggot dengan Alat Pengering Tipe Tray di SMA Bahrul Maghfiroh Malang”. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada siswa SMA Bahrul Maghfiroh terkait pengolahan maggot menjadi tepung maggot dengan menggunakan teknologi pengolahan yang telah dikembangkan oleh tim.
Dosen yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Prof. Dr. Ir. Sukardi, Ms. (FTP-UB), Ir. Wa Ode Cakra Nirwana, S.T., M.T., Ph.D. (FT-UB), Ir. Aji Hendra Sarosa, S.T., M.T. (FT-UB), Ir. Luthfi Kurnia Dewi, S.T., M.T. (FT-UB), dan Ahmad Syihab Fahmi QMR. STP, M.Si. (FPIK-UB).
Kesebelas mahasiswa yang turut serta dalam giat ini adalah Nayla Chika Priyana (FTP-UB) , Ruth Febe Maryeta (FTP-UB) , Ahmad Zaki Herdiansyah (FT-UB) , Muh. Rizky Kurniawan (FT-UB), Andika Judithia Nurhakim (FT-UB), Zayyinna Fitriani (FT-UB), Erviera (FT-UB), Aulia Della Putri (FT-UB), Aurellia Hayatunisa (FT-UB), Novita Sari Siahaan (FPIK-UB), dan Fatiya Aulia Nur Izzati (FPIK-UB)
Program ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Brawijaya, Kedawung, Ngijo, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang, pada (24/8/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh Miftahul Bari, M.Pd.,Gr., selaku Kepala Sekolah SMA Bahrul Maghfiroh dan perwakilan siswa yang antusias mengikuti pelatihan.
SMA Bahrul Maghfiroh sebagai mitra dalam program Doktor Mengabdi ini memiliki misi untuk membentuk karakter mandiri yang terampil dalam berwirausaha. Salah satu program unggulannya adalah program double track yang berfokus pada budidaya dan industri, termasuk budidaya maggot.
“Di SMA Bahrul Maghfiroh ini awalnya menghadapi kendala dalam budidaya maggot, terutama terkait umur hidup maggot yang singkat dan kurangnya teknologi pengolahan maggot,” terang salah satu anggota, Ir. Luthfi.
Untuk mengatasi masalah ini, lanjutnya, tim Doktor Mengabdi menghibahkan alat berupa Dryer, Oil Press, dan Grinder kepada SMA Bahrul Maghfiroh, Miftahul Bari, M.Pd.,Gr. Alat ini dirancang untuk mengolah maggot segar menjadi tepung maggot, yang dapat memperpanjang umur simpan dan meningkatkan nilai jual maggot.
“Tepung maggot ini memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk campuran pakan ikan dan ternak,” lanjut dosen Teknik Kimia ini.
Dalam pelatihan ini, siswa dan guru SMA Bahrul Maghfiroh mendapatkan penjelasan mendalam tentang proses pengolahan maggot menjadi tepung. Mereka juga diberikan kesempatan untuk langsung mempraktikkan proses pengolahan mulai dari pencucian maggot, pengeringan, pengepresan minyak, hingga penggilingan menjadi tepung.
Pengolahan maggot yang tepat akan menghasilkan tepung maggot berkualitas tinggi, yang tidak hanya memperpanjang umur simpan tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi produk tersebut. Ini sejalan dengan tujuan SMA Bahrul Maghfiroh untuk mengembangkan keterampilan wirausaha siswa melalui program double track.
Program Doktor Mengabdi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi SMA Bahrul Maghfiroh dalam meningkatkan produktivitas budidaya maggot dan mengembangkan keterampilan wirausaha siswa. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat hubungan kerjasama antara Universitas Brawijaya dan SMA Bahrul Maghfiroh dalam bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat.
“Dengan adanya teknologi pengolahan maggot ini, SMA Bahrul Maghfiroh diharapkan mampu mengoptimalkan hasil budidaya maggotnya dan mempersiapkan siswanya untuk bersaing di dunia kerja dengan keterampilan wirausaha yang kuat,” pungkasnya. (mic/Humas UB)