PELATIHAN MENGOLAH MINYAK JELANTAH MENJADI SABUN PEMBERSIH

Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Brawijaya bekerja sama dengan Salimah Kota Malang menggelar pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi sabun pembersih. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta yang merupakan masyarakat binaan Salimah dari berbagai daerah di kecamatan Lowokwaru dan empat orang pengurus Salimah Kota Malang, bertempat di Balai RW 2 Mojolangu.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah, yang sering kali dianggap sebagai limbah berbahaya. Tim yang dipimpin oleh Dr. Rachmat Triandi Tjahjanto, S.Si., M.Si., bersama anggota Dra. Sri Wardhani, M.Si., Drs. Danar Purwonugroho, M.Si. dan beberapa mahasiswa, memberikan sosialisasi mengenai bahaya limbah minyak jelantah jika tidak ditangani dengan baik dan menjelaskan proses pengolahannya menjadi sabun pembersih yang bermanfaat.

Kegiatan diawali dengan presentasi yang mencakup materi tentang minyak, alat dan bahan yang digunakan, serta video tutorial mengenai cara pembuatan sabun. Peserta kemudian dibagi menjadi 10 kelompok untuk praktik langsung, dengan enam kelompok membuat sabun padat dan empat kelompok membuat sabun cair. Selama 90 menit, peserta berlatih mengolah minyak jelantah dengan bimbingan tim.

Setelah pelatihan tersebut, peserta mengisi survei pre-test dan post-test untuk mengukur pengetahuan mereka sebelum dan sesudah kegiatan. Survei ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta merasa paham dan ingat mengenai cara pembuatan sabun dari minyak jelantah. Beberapa peserta bahkan telah mencoba membuat sabun di rumah meskipun belum sepenuhnya berhasil.

Tim pengabdian akan terus memantau perkembangan peserta dengan mengirimkan survei pasca kegiatan dua bulan setelah pelatihan. Respon dari peserta menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kegiatan ini dan manfaat yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek kehidupan sehat dan sejahtera serta konsumsi yang bertanggung jawab. Diharapkan melalui pelatihan ini, masyarakat dapat mengolah limbah rumah tangga secara mandiri dan berkontribusi pada pengurangan pencemaran lingkungan.

Dengan demikian, kegiatan ini bukan hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. (TIM/HUMASUB)