Universitas Brawijaya (UB) menggelar pelantikan 108 pejabat pembantu rektor di Gedung Widyaloka pada Rabu, 5 Februari 2025. Para pejabat yang dilantik berasal dari berbagai bidang, termasuk dibawah akademik, dibawah keuangan, kemahasiswaan, Perencanaan dan pengendalian program, Direktorat Aset, riset, Sekretaris Universitas, Lembaga Penjamin Mutu (LPM), Reformasi Birokrasi (RB), Satuan Akuntabilitas Kinerja (SAK), serta Satuan Pengawas.
Dalam sambutannya, Rektor UB Prof. Widodo menekankan pentingnya komitmen dan kerja sama seluruh pejabat yang baru dilantik dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Ia mengingatkan bahwa UB telah diberi mandat oleh Menteri Pendidikan untuk masuk dalam 500 besar perguruan tinggi dunia pada tahun 2027. Target ini memerlukan upaya serius sejak tahun 2025 karena data yang akan digunakan untuk penilaian pada 2027 mulai dikumpulkan saat ini.
“Tahun-tahun ini adalah masa krusial bagi kita untuk mencapai target tersebut. Saya mohon kerja sama dari bapak dan ibu sekalian. Jika ada ide-ide yang dapat mempercepat pencapaian target, mari kita diskusikan dan wujudkan bersama,” ujar Rektor.
Rektor juga menekankan bahwa pola kerja yang diterapkan harus bersifat kolaboratif dan tidak terbatas pada tugas pokok dan fungsi masing-masing. Semua pihak diharapkan dapat saling mendukung dan memperkuat kinerja institusi demi mencapai tujuan bersama. Ia menyoroti perkembangan perguruan tinggi di Indonesia yang mengalami akselerasi pesat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak perguruan tinggi yang sebelumnya kurang diperhitungkan kini mampu menunjukkan eksistensi yang kuat berkat semangat transformasi dan kerja sama seluruh civitas akademika.
“Kita harus membangun fighting spirit yang kuat, menggerakkan emosional dan semangat seluruh dosen serta tenaga kependidikan. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk memotivasi dan menggerakkan seluruh elemen di sekitar kita,” tambah Widodo.
Untuk mendukung upaya tersebut, diperlukan sosialisasi program kerja yang intensif dan publikasi yang baik agar program-program unggulan UB dapat menjadi tren serta memberikan inspirasi bagi institusi lain.
Sebagai bentuk komitmen terhadap tata kelola yang baik, para pejabat yang dilantik menandatangani nota kesepahaman. Dokumen tersebut berisi janji untuk menjunjung tinggi integritas, moralitas, dan tanggung jawab, serta menolak segala bentuk korupsi, kolusi, dan nepotisme. Mereka juga berkomitmen untuk tidak melakukan plagiarisme, menjaga nilai-nilai UB, serta tidak menggunakan nama institusi untuk kepentingan pribadi.
Mengakhiri sambutannya, Widodo mengingatkan bahwa jabatan bukanlah ukuran kemuliaan seseorang, melainkan sejauh mana seseorang mendedikasikan tenaga, waktu, dan pikirannya untuk kemajuan institusi pendidikan.
“Insyaallah, ini akan menjadi amal jariah bagi kita semua,” tutupnya.
(KAN/Humas UB).