
Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan Prof. Dr. Dra. Herawati, M.P. sebagai Profesor pertama di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH). Prof. Herawati, menjadi Profesor aktif ke-1 di FKH dan Profesor aktif ke-220 di Universitas Brawijaya, serta menjadi Profesor ke-384 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Universitas Brawijaya.
Pengukuhan diselenggarakan di Gedung Samantha Krida pada hari Minggu, 17 Maret 2024 secara luring yang dihadiri oleh Majelis Wali Amanat, Senat Akademik Universitas, Rektor, Pimpinan Universitas, Pimpinan Fakultas, Dewan Profesor, Anggota Senat Akademik Universitas, Anggota Dewan Profesor, dan keluarga.
Dalam pidato pengukuhan yang berjudul “JAKUTE Sebagai Additive Pakan Pengganti Antibiotic Growth Promoter Dengan Docking Molekuler Untuk Meningkatkan Kesehatan Unggas”, Prof. Herawati membahas tentang inovasi terbaru dalam peningkatan kesehatan unggas.
“Antibiotic Growth Promoter (AGP) telah lama digunakan sebagai bahan tambahan pakan untuk meningkatkan efisiensi pakan dan menurunkan mortalitas pada unggas. Namun, penggunaan AGP dalam jangka panjang dapat menyebabkan resistensi bakteri yang patogen pada unggas”, jelas Prof. Herawati.
Prof. Herawati memperkenalkan inovasi penambahan pakan berbasis JAKUTE (Jahe Kunyit Temulawak), yang terdiri dari kombinasi jahe merah, kunyit, dan temulawak. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kombinasi serbuk JAKUTE dalam pakan unggas memiliki potensi sebagai pengganti AGP, dengan peran sebagai agen imunomodulator atau agen pencegah terhadap infeksi bakteri.
Metode docking molekuler digunakan untuk mengevaluasi potensi imunomodulator dari kombinasi jahe merah, kunyit, dan temulawak. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara zat aktif pada ketiga bahan tersebut, yang dapat meningkatkan kesehatan unggas.
Prof. Herawati juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara berbagai jenis tanaman obat sebagai alternatif pengganti AGP dalam pakan unggas. Kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi baru untuk meningkatkan kesehatan unggas, yang nantinya dapat diadopsi oleh para peternak. (WDD)