PDKT Redakan Macet

VICKY TIMMahasiswa Teknik pun bisa berprestasi di bidang Sosial, mungkin ungkapan ini yang ingin disampaikan empat mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) 2016, Fakultas Teknik (FT), Universits Brawijaya saat menyabet juara 2 dalam ajang Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Rektor Cup 2017 kategori PKM-SOSHUM.

Sempat diminta ganti judul oleh dosen pembimbing, Imma Widyawati Agustin ST. MT. Ph.D, keempat mahasiswa yang terdiri dari Teuku Zulfikar Ali Fahrezi, Renda Rezkita, Agnes Wiratamia Nugraha, dan Sayu Amalia Irwanto ini memutuskan mengangkat judul Pengurangan Kemacetan Lalu Lintas dengan Sistem PDKT di Jalan Gajayana–Jalan Sumbersari Kota Malang.

“Memenuhi permintaan Bu Imma untuk mengganti judul, kami memutuskan mencari solusi untuk masalah kemacetan di sekitar Jalan Gajayana-Sumbersari yang sampai saat ini belum terselesaikan,” tukas ketua tim, Teuku Zulfikar atau akrab disapa Vicky.

Memperkenalkan PDKT, salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Jalan Gajayana – Jalan Sumbersari Kota Malang yang sering terjadi kemacetan pada persimpangan melalui kebijakan manajemen lalu lintas yang dirangkum dalam Prioritas, Demand, dan Kapasitas Taktik.

Prioritas adalah memprioritaskan kendaraan umum yang menggunakan kendaraan pribadi karena penggunaan kendaran pribadi jauh lebih banyak dibandingkan kendaraan umum. Sedangkan demand adalah mengubah rute kendaraan dari daerah yang macet menuju tidak macet. Mengubah moda kendaraan serta kontrol terdahap penggunaan tata guna tanah.

Kapasitas, membuat kapasitas jalan seefektif mungkin sehingga arus lalu lintas menjadi lancar. Dan yang terakhir adalah Taktik. Kunci utama dalam sistem ini adalah taktik, strategi dalam manajemen prioritas, demand, dan kapasitas sehingga dapat meningkatkan kinerja jalan dan persimpangan serta memberikan keamanan, keselamatan, dan kelancaran bagi pengguna jalan di wilayah studi.

“Dengan manajemen yang baik kami berharap agar kemacetan disekitar Gajayana-Sumbersari dapat mereda dan siapa tahu dengan penelitian lebih lanjut dapat mengatasi kemacetan di Malang maupun Indonesia,” harap Vicky. (mic/Humas UB)