Pasca Gangguan Kesehatan, 10 Mahasiswa FT Dinyatakan Sehat dan Boleh Pulang

Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK) FT Adharul Mutaqin ST, MT Bersama Dekan FT Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., Ph.D., IPU.,ASEAN., Eng dan Direktur RSUB Prof. Dr.dr. Sri Andarini, M.Kes Saat Melakukan Konferensi Pers bersama Sejumlah Media

Sebanyak 10 dari 11 mahasiwa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) yang dirawat di RSUB dan Puskesmas Wagir akibat mengalami dugaan food intoxication  ketika sedang melakukan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, pada Selasa (7/2) dinyatakan sehat dan boleh pulang.

Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK) FT Adharul Mutaqin ST, MT menjelaskan, dari total 1.279 peserta, sebanyak sebelas mahasiswa yang mengalami food intoxication dan dirujuk ke fasilitas kesehatan.

“Dari jumlah tersebut, 10 orang sudah dinyatakan sehat dan boleh pulang. Yang satu orang memilih untuk tetap di rumah sakit agar masih bisa terus terpantau,”kata Adharul. Sementara untuk peserta lain dilakukan screening kesehatan saat di Fakultas Teknik untuk memastikan mereka boleh menuju ke kediaman masing-masing.

Adharul menambahkan, mayoritas peserta KKM yang sakit adalah perempuan, dan telah dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB). “Untuk yang laki-laki relatif sehat semua,”katanya.

Dekan Fakultas Teknik Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., Ph.D., IPU.,ASEAN., Eng mengatakan, pihaknya bersama tim telah melakukan persiapan dan pemilihan lokasi kegiatan sejak semester lalu.

“Pada prinsipnya kegiatan ini sudah kami well design dengan sedemikian rupa hingga pencarian tempat. Kegiatan ini merupakan yang ke 43. Pada saat Covid-19 tetap diadakan tapi hybrid. Kegiatan ini kami implementasikan ke masyarakat termasuk membuat PJU,”katanya.

Prof. Hadi menambahkan ketika terjadi kasus keracunan, maka pihaknya telah melakukan evakuasi bersama Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat.

“Sepengetahuan kami setelah makan malam pagi nya banyak yang mengalami diare. Kami yang dibantu oleh tim Korps Suka Rela (KSR) melakukan evakuasi ke lokasi terdekat seperti di tempat makan Omah Ndeso,”katanya.

Sementara itu Direktur RSUB Prof. Dr.dr. Sri Andarini, M.Kes menjelaskan food intoxication bisa terjadi dimanapun apalagi terjadi dalam makanan bersama sama pada satu jamuan atau event tertentu.

“Kondisi tersebut kemungkinan bisa terjadi pada saat memproses makanan bisa tidak pas, bisa juga karena Amoeba dan virus yang menyebabkan intoxifikasi sehingga terjadi diare. Dikatakan diare jika terjadi Buang Air Besar (BAB) lebih dari tiga kali dengan konsistensi cair, lembek dan ada lendir. Dari situ akhirnya kita observasi mana yang memang benar benar sakit dan mana yang sudah bisa dipulangkan dengan pemberian obat,”katanya. Sejauh ini Fakultas Teknik tetap melakukan koordinasi untuk pemantauan kondisi mahasiawa pasca kegiatan.