Pagelaran Wayang ‘Karakter Brawijayan’: Menyemai Nilai Luhur, Membangun Kemuliaan Masa Depan

 

Suasana Auditorium Gedung Merah Universitas Brawijaya semarak oleh pagelaran wayang kulit bertema “Karakter Brawijayan.” Acara ini diselenggarakan oleh Tim Karakter Brawijayan dari Program Globalizing Universitas Brawijaya, bekerja sama dengan Sanggar Seni Gumelaring Sasangka Aji (Sanggar GSA), untuk memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai luhur budaya kepada generasi muda. Pagelaran ini menarik minat berbagai kalangan, dari siswa SD Brawijaya Smart School (BSS), SMP, SMA, hingga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB).

Pagelaran wayang ini juga dihadiri dari pimpinan UB, mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, dan Wakil Dekan. Selain itu, perwakilan dari komunitas pegiat wayang, kesenian, dan masyarakat juga ikut meramaikan pagelaran wayang “Karakter Brawijayan”. Bahkan, beberapa mahasiwa luar negeri juga hadir menyaksikan acara ini.

Dr. Fuad, S.Pi., M.T., selaku ketua pelaksana sekaligus ketua Karakter Brawijayan, menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk dedikasi UB dalam merawat warisan budaya lokal. “Tema ‘Karakter Brawijayan’ diangkat agar generasi muda dapat meneladani sembilan karakter utama yang diharapkan membentuk kepribadian unggul dan bermanfaat bagi masa depan mereka,” jelas Dr. Fuad. Ia berharap bahwa pagelaran wayang ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga tuntunan bagi pemuda untuk mencintai budaya dan nilai-nilai yang diusungnya.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., Ph.D., Med.Sc., dalam sambutannya menekankan pentingnya acara ini sebagai sarana menanamkan identitas lokal. “Pagelaran wayang Karakter Brawijayan adalah momen yang sangat istimewa, karena membawa pesan kebajikan yang sangat relevan bagi generasi muda di era digital ini,” ungkapnya. Prof. Widodo berharap pagelaran ini bisa menjadi pemantik bagi para pemuda untuk memelihara akar budaya dan menerapkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.

Pagelaran semakin hidup dengan narasi nilai-nilai Karakter Brawijayan oleh Wakil Rektor IV, Prof. Andi Kurniawan, S.Pi., M.Eng., D.Sc., yang menjelaskan bahwa kehidupan sejatinya adalah perjalanan untuk memahami setiap kejadian dan menemukan tujuan hidup. “Kehidupan bukan sekadar bekerja dan menjalani rutinitas, tetapi tentang menyadari tujuan dan membersihkan hati dari hal-hal negatif,” jelasnya. Salah satu nilai utama, yaitu “hati suci,” menjadi dasar penting untuk mencapai kemuliaan dalam setiap langkah kehidupan.

Di samping itu, Koordinator Program Globalizing UB, P.M. Erza Killian, S.IP., M.IEF., Ph.D., turut memberikan apresiasi atas pagelaran ini. Menurutnya, acara tersebut tidak hanya memperkenalkan budaya, tetapi juga menunjukkan komitmen UB dalam menggabungkan nilai kearifan lokal dengan perspektif global. “Pagelaran ini menggambarkan tekad UB dalam menanamkan pentingnya karakter Brawijayan, sembilan nilai inti yang diharapkan dapat membentuk pribadi yang unggul dan berbudaya,” ujar Dr. Erza. Ia menegaskan bahwa program budaya seperti ini sangat penting dalam memperkuat identitas UB sebagai institusi pendidikan yang berakar pada budaya lokal namun memiliki daya saing global.

Dengan sembilan nilai Brawijayan yang disampaikan melalui pagelaran ini, UB berharap agar generasi muda tak hanya berhenti pada kemurnian hati, namun juga mampu membangun kemuliaan masa depan yang berakar pada karakter kuat dan berbudaya. (TWB)