Universitas Brawijaya (UB) melakukan kerjasama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan Pemerintah Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Penandatanganan kerjasama dilakukan di Ruang Jamuan Gedung Rektorat lantai 6 UB, Rabu (22/11/2023).
Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Widodo menjelaskan kerjasama yang dijalin dengan Pemkab Tapin menjadi penting bagi universitas mengingat ibukota negara akan pindah ke Pulau Kalimantan.
“Kampus kita sudah mulai tumbuh. Saat ini yang kita tempati sekarang adalah kampus pusatnya dan ada juga di UB Dieng untuk Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Vokasi. Kita juga punya kampus di UB Kediri,” katanya.
Prof. Widodo juga menjelaskan UB juga telah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat 1000 Desa bekerjasama dengan Pemda setempat untuk meningkatkan kompetensi SDM warga. Selain itu UB juga telah melaksanakan Doktor Mengabdi (DM) mulai dari Kepulauan Natuna hingga Bintan.
“Kehadiran teman-teman dari Pemkab Tapin menjadi menjadi berkah dan harapan bisa bersinergi sama sama membangun pendidikan,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin Dr. H. Sufiansyah, M.A.P. menambahkan tujuan kerjasama dengan UB terutama untuk pengembangan Kabupaten Tapin.
“Kami sekarang berbenah membangun kabupaten tapin terutama dalam bidang pertanian. Saat ini pendapatan Kabupaten Tapin dari tambang batu bara tapi itu termasuk SDA yg tidak bisa diperbaharui sehingga jika sudah habis maka tidak ada income lagi,” katanya.
Dia menambahkan, bahwa kedepan pemerintah kabupaten Tapin ingin mengembangkan potensi pertanian dan perkebunan .
“Kami tahun depan akan membangun pusat pendidikan dan pelatihan secara luas. Kita ingin bangun perguruan tinggi yang menghandle pusat pengembangan pertanian. Kedepan potensi pertanian akan kita up lagi sehingga bisa lebih berdaya guna,” katanya.
Sufiansyah mengungkapkan keinginannya lahan-lahan tidur bisa digarap dan diolah lagi menjadi lahan pertanian terpadu.
“Kita mengembangkan cabe iyung yg pedasnya 17 kalu dibandingkan cabai biasa. Namun sayangnya, lahan yang tersedia masih sangat sedikit. Saya berharap suatu saat nanti lahan yang tidak tergarap bisa menjadi lahan pertanian sehinga bisa berdiri industri pengolahan cabai. Oleh karena itu, kami perlu masukan arahan dan bantuan dari pihak UB,” katanya.
Sufiansyah menambahkan, Pemkab juga akan merilis tentang program beasiswa bagi warga.
“Kalau ada orang Tapin mau kuliah di UB. InsyAllah tahun depan ada program 1 desa 1 beasiawa. Kami punya desa 137. Tahun depan kita akan memberikan beasiswa minimal ke 130 anak. Ini berlangsung setiap tahun dan berkelanjutan,” katanya. (OKY/Humas UB).