Mahasiswa Universitas Brawijaya yang tergabung dalam program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 60 telah menjalankan program kerja di Desa Sumberagung, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar. Dengan jumlah anggota sebanyak tiga belas mahasiswa dari berbagai fakultas, mereka mengusung program “Pembuatan dan Pengolahan Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour)” sebagai salah satu upaya inovatif untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera, serta SDGs ke-8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
Program kerja ini dilaksanakan dengan bimbingan Edlyn Khurotul Aini, S.AB., M.AB., MBA., dan melibatkan ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Desa Sumberagung. Para ibu diajari cara membuat dan mengolah tepung mocaf dari singkong, memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di desa. Program ini diharapkan mendorong masyarakat, khususnya ibu-ibu, untuk beralih menggunakan tepung mocaf sebagai bahan pembuatan kue kering, roti, ataupun mie mocaf yang bisa diimplementasikan dalam dunia bisnis guna meningkatkan perekonomian Desa Sumberagung.
Pelaksanaan program ini tidak hanya dilakukan secara praktik, melainkan juga melalui pemaparan materi di Balai Desa Sumberagung. Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK yang menyambut baik kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan serta pengolahan tepung mocaf. “Kegiatan ini disambut dengan baik oleh ibu-ibu PKK yang terlihat dari sikap antusias dan semangat mereka dalam melakukan praktik pengolahan tepung mocaf, disertai dengan beragam pertanyaan dan komentar positif kepada pemateri. Dengan itu, kami berharap ibu-ibu PKK dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan SDGs ke-3 dan ke-8 di Desa Sumberagung,” ujar Dea Sinta Sanny, penanggung jawab program kerja.
Tepung mocaf merupakan olahan tepung dari singkong yang telah dimodifikasi. Proses modifikasi dilakukan dengan cara memotong singkong kecil-kecil, merendamnya selama 12 jam dengan air bersih, lalu menambahkan starter untuk proses fermentasi. Setelah itu, singkong dikeringkan, digiling, dan diayak hingga menjadi tepung halus yang siap diolah menjadi berbagai produk pangan. Tepung mocaf memiliki keunggulan seperti kaya vitamin B1, B2, dan B3, serta tidak mengandung gluten, sehingga cocok untuk yang sedang diet. Tepung ini juga ramah lingkungan karena memanfaatkan sumber daya alam lokal.
Program kerja yang dilaksanakan pada 24 Juli 2024 tersebut juga mempraktikkan pembuatan mie mocaf sebagai salah satu produk pangan dari tepung mocaf. “Ibu-ibu PKK sangat bersemangat dalam membuat mie mocaf. Mereka melakukan proses dari menguleni tepung hingga memasak mie dan memakannya bersama. Hal ini membuat senyum ceria dan meningkatkan rasa kekeluargaan dari ibu-ibu PKK,” ujar Muhammad Rizki Ardiansah, Koordinator Desa MMD UB Kelompok 60.
Kepala Desa Sumberagung, Eko Harmono, memberikan apresiasi terhadap program kerja ini. “Saya berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi dan praktik ini, ibu-ibu PKK Desa Sumberagung dapat semakin berdaya dan menjadikan tepung mocaf sebagai salah satu produk unggulan dari Desa Sumberagung,” ujarnya.(*/OKY/WDD/Humas UB)